Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 13 Mei 2020 | 15:00 WIB
Suasana pembagian BST di Kantor Kecamatan Banguntapan, Bantul, Rabu (13/5/2020) - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul membagikan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Pembagian di kantor kecamatan pun menciptakan antrean panjang dan kerumunan.

Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp600.000 dibagikan secara serentak dalam satu hari, Rabu (13/5/2020), kepada warga Desa Banguntapan, Baturetno, Jagalan, Jambidan, Potorono, Singosaren, Wirokerten, dan Tamanan.

Camat Banguntapan Fauzan Muarifin menyampaikan, pembagian BST untuk warga Banguntapan diberikan di kelurahan. Sementara, untuk warga lima desa lainnya diserahkan di kantor kecamatan.

Suasana pembagian BST di Kantor Kecamatan Banguntapan, Bantul, Rabu (13/5/2020) - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

"Serentak hari ini semua, yang Banguntapan tadi di kelurahan, yang di sini lima desa," kata Fauzan, ditemui SuaraJogja.id di ruang kerjanya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Perahu Pinisi? Jawaban Soal TVRI Hari Ini

Akibatnya, terjadi penumpukan massa yang akan mengambil dana bantuan. Menurut panatauan SuaraJogja.id, antrean masyarakat sudah terjadi sejak pukul sembilan pagi sebelum petugas pembagian bantuan datang.

Setelah menunggu selama satu jam lebih,warga yang mulai kepanasan akhirnya berkerumun membuat antrean tanpa memperhatikan kebijakan physical distancing. Petugas dari kecamatan maupun polsek setempat sudah mengimbau masyarakat untuk jaga jarak, tetapi tidak dihiraukan.

"Itu karena mereka datang sebelum petugas, sehingga sulit dikondisikan," ujar Fauzan.

Ia menjelaskan, sebelumnya pembagian di Kelurahan Banguntapan berjalan tertib dan lancar karena petugas datang terlebih dahulu. Antusiasme masyarakat yang mengambil di kantor kecamatan membuat antrean panjang tak berjarak.

Suasana pembagian BST di Kantor Kecamatan Banguntapan, Bantul, Rabu (13/5/2020) - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

Fauzan juga menyebutkan, sebelumnya di Kelurahan Banguntapan terdapat dua warga yang dengan kesadaran sendiri mengembalikan bantuan karena merasa sudah mampu.

Baca Juga: Curhat Gaji Rp 20 Juta Ngaku Rakyat Kecil, Ini Klarifikasi Si Pengunggah?

Fauzan sendiri mengaku, pihaknya sudah melakukan verifikasi ulang data agar warga yang menerima BST bukan merupakan warga penerima bantuan lainnya. Warga yang sudah terdaftar sebagai penerima BPNT dan PKH akan dicoret dari daftar penerima BST.

Total warga Banguntapan yang menerima BST sejumlah 1.054 orang. Paling banyak merupakan warga Banguntapan, sejumlah 234 orang. Sedangkan warga Baturetno 77 orang, Jagalan 52 orang, Jambidan 117, Potorono 175 orang, Wirokerten 189 orang, dan Tamanan 182 orang. Yang paling sedikit adalah warga Singosaren, sebanyak 28 orang.

Salah seorang penerima bantuan, Sri, warga Baturetno, mengaku bersyukur menerima bantuan. Sebelumnya ia tidak pernah masuk dalam daftar bantuan. Ia mengaku sudah tidak memiliki penghasilan sejak pandemi corona.

"Anak saya sopir travel, sudah tiga bulan tidak bekerja dan tidak berpenghasilan," kata Sri.

Load More