SuaraJogja.id - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Kulonprogo bersama PT. POS Indonesia cabang Kulonprogo menggelar rapat koordinasi (rakor) kembali terkait mekanisme penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Covid-19 melalui Kantor Pos. Rapat ini sebagai bagian dari evaluasi penyaluran BST yang sebelumnya sudah dilakukan.
Dalam rakor tersebut Kepala Dinas Dinsos PPPA Kulonprogo, Yohanes Irianta mengungkapkan BST dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) senilai Rp600.000 sudah diterima lima kapanewon di Kulonprogo. Menurut data terakhir total ada 17.643 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kulonprogo yang menerima bantuan tersebut.
“Melihat kejadian sebelumnya, kali ini kami evaluasi dalam penyaluran BST sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat," ujar Irianta, di Aula Adikarto, kompleks Pemkab Kulon Progo. Rabu (13/5/2020).
Pihaknya juga mengimbau masyarakat yang tidak tepat menerima bantuan sosial untuk segera melapor pada Koordinator Pengelolaan Keuangan daerah (KPKD) agar dapat segera ditindak lanjuti. Sebab, masih ditemui beberapa kesalahan data atau tidak tepat sasaran, misalkan keluarga yang menerima ganda dan yang lainnya.
Baca Juga: Viral Wanita Bermasker Bagi-bagi Uang di Kulonprogo, Terinspirasi Jokowi
Adapun rencana jadwal penyerahan BST di tujuh Kapanewon tersebut direncanakan selesai sebelum lebaran. Penjadwalan tersebut sudah diatur melalui diskusi dengan masing – masing Kapanewon, agar dapat berjalan lebih baik dan sesuai standar Covid-19.
"Untuk teknis pembayaran akan diupayakan dua loket dengan dua petugas verifikator dan petugas foto aplikasi. Biar ada jarak dan lebih cepat," imbuhnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kulonprogo, Jumanto mengatakan rapat ini dalam upaya menunjukkan kepedulian dari Pemerintah Pusat kepada warga masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Jumanto, berharap dalam sisa penyaluran BST ini tetap menggunakan protokol Covid-19. Seperti cuci tangan, jaga jarak, menghindari kerumunan dan semua orang yang datang wajib mengenakan masker.
PT. Pos Indonesia diminta harus benar-benar memperhitungkan kegiatan yang akan diselenggarakan tersebut. Dari pengalaman yang sudah berjalan pemilihan lokasi menjadi penting dengan tempat yang ada pintu gerbang, sehingga ada tiga filter untuk masuk halaman kemudian filter masuk ke gedung dan pengaturan jarak di dalam ruangan
Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 dari Klaster Indogrosir Tambah Satu Asal Kulonprogo
"Jadi ini salah satu upaya kami, agar nanti pada sisa pelaksanaannya benar-benar tertib, aman dan sesuai dengan aturan protokol Covid-19," tandasnya.
Berita Terkait
-
Masjid Tertua di Kulonprogo Ini Didirikan Puro Pakualaman, Apa Istimewanya?
-
Cara Membeli Bahan Pangan Murah Program Pemerintah via Kantor Pos
-
Mentan Amran Sidak Kantor Pos: Operasi Pasar Perintah Presiden untuk Jaga Harga
-
Korban Skandal IT Kantor Pos Menanti Keadilan, Harapan Tipis di Pengadilan Tinggi
-
PosIND dan Bank Sinarmas Hadirkan Layanan Setor dan Tarik Tunai di Kantor Pos Seluruh Indonesia
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal