SuaraJogja.id - Pihak Event Organizer (EO) GM Production buka suara terkait virtual wedding yang beberapa waktu lalu sempat viral di jejaring sosial. Direktur GM Production Yurry Apreto menjelaskan, butuh waktu tiga pekan untuk membuat konsep hingga merealisasikan konsep pernikahan yang bisa dihadiri secara virtual itu.
"Awalnya kami harus tetap menghasilkan walau di tengah pandemi corona ini. Jika tidak bergerak, kita tak menghasilkan apa pun. Ada 40 karyawan di tempat ini, akhirnya kami berdiskusi dan muncul ide wedding virtual itu," jelas Yurry, ditemui SuaraJogja.id di kantornya, Jumat (15/5/2020).
Ia menjelaskan, ide itu muncul dengan tetap menjaga protokol keamanan Covid-19, di mana hanya dibatasi oleh 15 orang yang seluruhnya menggunakan masker dan sarung tangan.
"Sebenarnya ini kan dummy, jadi bukan pernikahan sungguhan. Talent-nya saja orang-orang yang ada di sini. Kami juga mengundang wedding organizer, termasuk mencari katering yang bisa bekerja sama dengan proyek ini," kata dia.
Baca Juga: Pastikan Pembayaran THR, Kemnaker Siapkan Posko Pengaduan Online
Konsep pesta pernikahan virtual sendiri diwujudkan dengan mengubah gudang penyimpanan alat serta kabel yang ada di belakang kantor. Gudang ditutupi tirai hijau yang kemudian diubah menjadi latar belakang pelaminan yang menarik setelah ditampilkan di layar gawai.
"Hal ini kami desain di mana mempelai tetap melaksanakan ijab kabul di studio. Namun saat tampil di televisi seolah-olah berada di lokasi lain. Konsepnya nanti bisa kami tampilkan secara streaming mungkin via YouTube," katanya.
Dalam berkomunikasi, nantinya mereka menawarkan aplikasi tatap muka yang dapat dilihat oleh keluarga yang berada di lokasi yang berbeda. Selain itu, Yurry tak hanya memikirkan soal konsep video; konsep konsumsi juga menjadi perhatiannya.
"Kami juga berencana menggunakan layanan Gojek atau Grab. Namun hal itu tidak bisa dilakukan dalam jumlah besar [untuk mengantar konsumsi]. Akhirnya kami berencana kerja sama dengan rental mobil untuk mengantarkan konsumsi itu kepada orang yang diundang," tambahnya.
Disinggung soal biaya, pihaknya tak mematok besaran tertentu. Jika hanya menyewa studio dengan ijab kabul, jasanya dihargai sebesar Rp10 juta.
Baca Juga: Pengalaman Diisolasi Virus Corona di Antartika: Terisolasi dalam Isolasi
"Kami berusaha menghidupkan industri kreatif yang hampir mati karena wabah ini. Antusias baik dari EO, WO, serta pihak lainnya mendukung konsep ini," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Farhat Abbas Sebut Firdaus Oiwobo Cocok Buka Bisnis Wedding Organizer, Berapa Modalnya?
-
Siapa Wedding Organizer Mahalini dan Rizky Febian? Dituding Biang Kerok Pernikahan Anak Sule Tidak Sah
-
Cocok Buat Mahasiswa, Cek 4 Lowongan Kerja Part Time Event Organizer Ini!
-
5 Lowongan Kerja EO Freelance Terbaru November 2024, Cek Persyaratannya
-
Dari 5 Menjadi 700, JCC Lahirkan Ratusan Pebisnis Event Organizer
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan