Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 18 Mei 2020 | 17:50 WIB
Ilustrasi pemeriksaan rapid test. [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Kulon Progo siapkan rapid test massal bagi warganya. Rapid test tersebut akan menyasar para pedagang di beberapa pasar tradisional dan swalayan di Kulon Progo.

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kulon Progo, Ananta Kogam menyampaikan, keputusan untuk melaksanakan rapid test massal merupakan langkah antisipasi dari pihak Pemkab dan Dinas terkait.

"Ini sebagai langkah kewaspadaan untuk menekan semaksimal mungkin angka penularan Covid-19 di masyarakat. Jadi memang test ini dilakukan sebelumnya adanya kasus positif baru ditemukan lagi," ujar Kogam, Senin (18/5/2020).

Beberapa pasar tradisional yang berpotensi menjadi titik pengambilan sampel rapid test diantaranya di Pasar Wates, Pasar Bendungan dan Pasar Sentolo. Sedangkan untuk swalayan diprioritaskan adalah titik yang kemungkinan besar menjadi lokasi keramaian dan pernah melakukan stok barang dari indogrosir.

Baca Juga: Wafat karena COVID-19, Perawat Hamil RS Royal Surabaya Sudah Sepekan Sakit

Tidak hanya pedagang pasar dan karyawan swalayan, pengunjung juga direkomendasikan untuk mengikuti Rapid test masal yang akan diadakan pada Selasa dan Rabu (19-20/5/2020) tersebut. 

"Untuk pengunjung nanti juga bisa mengikuti rapid test, namun karena terbatas akan kita sudah siapkan form skrining untuk diiai terlebih dahulu oleh pengunjung. Prioritasnya tetap para pedagang dan karyawan," jelasnya.

Dikatakan Kogam, alat rapid test massal yang akan digunakan pada kesempatan ini hanya 500 buah saja. Sehingga, pihaknya akan lebih selektif dalam memilih target spesimen yang akan dicek.

Rencananya, sambung Kogam, akan ada empat lokasi yang akan dijadikan tempat pengecekan yakni di Puskesmas Wates, Puskemas Sentolo 2, Puskesmas Pengasih 1 dibantu dengan Pengasih 2, serta Labkesda Kulon Progo.

"Kejujuran masyarakat menjadi penting dalam proses ini. Harapannya juga pasti tidak ada warga yang reaktif nantinya," imbuhnya.

Baca Juga: Corona Tak Hilang Cepat, Yurianto: Warga Harus Punya Paradigma Baru

Terkait untuk teknis pelaksanaan, saat ini pihak-pihak terkait masih melakukan rapat. Ia menyebut, dalam pelaksanaannya, para pedagang pasar dan karyawan swalayan tersebut nantinya akan diundang untuk menjalani Rapid test.

"Undangan akan disiapkan dan disesuaikan waktunya untuk menghindari kerumunan. Selain itu nanti akan ada jeda, misal yang gelombang pertama pada pukul 08.00-09.00 WIB lalu yang kedua akan dimulai pada 10.00 WIB," ungkapnya.

Sementara itu, apabila ditemukan hasil rapid test reaktif, maka pihaknya akan mengirim yang bersangkutan ke RSUD Wates untuk menjalani test swab dan mengisolasi mandiri selama 14 hari sambil menunggu hasil tes swab.

Direktur RSUD Wates, Lies Indriyanti menuturkan, terkait rapid test massal yang akan diselenggarakan tersebut. RSUD Wates saat ini masih memiliki beberapa ruang isolasi yang kosong. Hal itu dapat dipastikan karena sebelumnya beberapa pasien yang dirawat di ruangan tersebut telah dinyatakan sembuh.

RSUD Wates memiliki dua bangsal yakni Bangsal Dahlia yang saat ini tinggal merawat lima pasien dari total 10 ruangan yang ada. Ditambah dengan Bangsal Gardenia yang juga masih kosong.

"Prinsipnya ruang isolasi RSUD Wates masih cukup luas jika ada kemungkinan terburuk harus menampung lagi, masih ada total 11 ruangan, 6 ruangan di Bangsal Gardenia. Kalau sangat mendesak juga bisa diisi dua orang," pungkasnya.

Load More