Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 18 Mei 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi demam [Shutterstock]

SuaraJogja.id - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan, 80% pasien Covid-19 diwilayahnya tidak mengalami gejala. Dari total 34 pasien di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC), hanya dua pasien yang mengalami gejala. 

Saat ini, terdapat enam klaster besar yang menjadi penyebaran Covid-19 di Bantul. Klaster tersebut yakni, klaster tabligh akbar Jakarta yang sudah terjadi transmisi lokal sampai generasi ketiga. Kemudian klaster tabligh akbar Gowa, klaster Ponpes Magetan, klaster GPIB Ngupasan, klaster GPIB Lembang dan klaster Indogrosir. 

Agus menyebutkan, menurut pengamatannya, saat ini kasus Covid-19 di Bantul belum mencapai puncaknya dan sedang berada di fase menuju puncak kasus. Di Bantul sendiri saat ini sudah dinyatakan adanya tranmisi lokal. 

"Dari klaster-klaster yang berkembang, terutama yang dari Jakarta. Sudah ada transmisi lokal generasi ketiga," kata Agus. 

Baca Juga: New Normal, Pegawai BUMN Wajib Masuk 25 Mei, Stafsus: Itu Hoaks

Ia juga menyebutkan, angka kematian akibat Covid-19 di Bantul kini lebih tinggi daripada angka kematian akibat DBD yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat. Angka kematian akibat covid mencapai 3,77% sementara angka kematian akibat DBD hanya 0.3%. 

Penyebaran wabah saat ini juga masih terus terjadi, terbukti dari terus bertambahnya pasien positif di Bantul. Kekinian, ada 34 pasien positif yang tersebar di berbagai rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 80% diantaranya tidak mengalami gejala. 

Agus menekankan, melihat pada perkembangan virus yang masih tinggi kebijakan untuk menjaga jarak perlu untuk lebih ditekankan. Didukung dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun. 

"Imunitas perlu selalu ditingkatkan, dengan menjaga gizi seimbang dan menjaga kebugaran tubuh," imbuhnya. 

Ia juga mengatakan, saat ini sudah ada kasus reinfeksi, yaitu pasien yang sudah dinyatakan sembuh dapat kembali terinfeksi virus. Ia mengatakan tidak ada jaminan seseorang sudah aman dari virus Covid-19, meskipun sudah pernah terinfeksi. 

Baca Juga: Kiper Bhayangkara FC Indra Adi Bersyukur Bisa Jalani Puasa bersama Keluarga

Load More