SuaraJogja.id - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan, 80% pasien Covid-19 diwilayahnya tidak mengalami gejala. Dari total 34 pasien di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC), hanya dua pasien yang mengalami gejala.
Saat ini, terdapat enam klaster besar yang menjadi penyebaran Covid-19 di Bantul. Klaster tersebut yakni, klaster tabligh akbar Jakarta yang sudah terjadi transmisi lokal sampai generasi ketiga. Kemudian klaster tabligh akbar Gowa, klaster Ponpes Magetan, klaster GPIB Ngupasan, klaster GPIB Lembang dan klaster Indogrosir.
Agus menyebutkan, menurut pengamatannya, saat ini kasus Covid-19 di Bantul belum mencapai puncaknya dan sedang berada di fase menuju puncak kasus. Di Bantul sendiri saat ini sudah dinyatakan adanya tranmisi lokal.
"Dari klaster-klaster yang berkembang, terutama yang dari Jakarta. Sudah ada transmisi lokal generasi ketiga," kata Agus.
Baca Juga: New Normal, Pegawai BUMN Wajib Masuk 25 Mei, Stafsus: Itu Hoaks
Ia juga menyebutkan, angka kematian akibat Covid-19 di Bantul kini lebih tinggi daripada angka kematian akibat DBD yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat. Angka kematian akibat covid mencapai 3,77% sementara angka kematian akibat DBD hanya 0.3%.
Penyebaran wabah saat ini juga masih terus terjadi, terbukti dari terus bertambahnya pasien positif di Bantul. Kekinian, ada 34 pasien positif yang tersebar di berbagai rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 80% diantaranya tidak mengalami gejala.
Agus menekankan, melihat pada perkembangan virus yang masih tinggi kebijakan untuk menjaga jarak perlu untuk lebih ditekankan. Didukung dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun.
"Imunitas perlu selalu ditingkatkan, dengan menjaga gizi seimbang dan menjaga kebugaran tubuh," imbuhnya.
Ia juga mengatakan, saat ini sudah ada kasus reinfeksi, yaitu pasien yang sudah dinyatakan sembuh dapat kembali terinfeksi virus. Ia mengatakan tidak ada jaminan seseorang sudah aman dari virus Covid-19, meskipun sudah pernah terinfeksi.
Baca Juga: Kiper Bhayangkara FC Indra Adi Bersyukur Bisa Jalani Puasa bersama Keluarga
Berita Terkait
-
Ngeyel, Pasutri Positif Covid-19 Menolak Dibawa ke Rumah Sakit
-
Cegah Penularan Corona, Jokowi: Tingkatkan Pengawasan di Klaster Industri
-
Mantap! LIPI Akan Uji Obat Herbal Penguat Imunitas untuk Pasien Covid-19
-
Pengencer Darah Disebut Bisa Selamatkan Nyawa Pasien Kritis Covid-19
-
Keren! Produsen Alat Kebugaran Siap Bikin Ventilator untuk Pasien Covid-19
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia
-
Klik Link Aktif di Sini, Saldo DANA Langsung Tambah, Buktikan Sendiri
-
Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah
-
Drama Lempuyangan Memanas, PT KAI Minta Warga Kosongkan Rumah dalam Waktu Tujuh Hari