Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 21 Mei 2020 | 15:07 WIB
Suasana sepi di Candi Prambanan pada Jumat (20/3/2020), usai PT TWC memberlakukan penutupan sementara karena wabah corona. - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka kembali kawasan wisata candi pada awal Juni.

"Harapannya Kemendikbud bisa membuka kembali kunjungan wisata di sejumlah candi pada awal Juni ini, seiring rencana kami untuk membuka kembali wisata di Taman Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur Prambanan & Ratu Boko Edy Setijono, Kamis (21//5/2020).

Edy menyebut, keputusan Kemendikbud membuka kembali kunjungan wisatawan ke candi, akan membuat para pengunjung bisa kembali mendatangi area candi.

"Memang kami rencananya akan membuka wisata di taman candi pada 8 Juni 2020, namun hanya untuk wisata di taman yang melingkupi Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko yang kami kelola," ujarnya, melansir Antara.

Baca Juga: Geger Temuan Tengkorak Manusia, Ternyata Korban Istri Dibunuh Suami

Pihaknya mengatakan, untuk membuka kembali kawasan candi merupakan kewenangan dari Kemendikbud.

"Jadi untuk masuk ke area candi tetap harus menunggu dari Kemendikbud membuka kembali area candi untuk umum," katanya.

Operasional Taman Wisata Candi beserta fasilitasnya akan kembali dijalankan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) pada Juni 2020 setelah mengalami tutup selama kurang lebih tiga bulan akibat pandemi COVID-19.

"Taman Wisata Candi pada saat dibuka nanti telah siap menuju The New Normal pariwisata. Saat ini berbagai persiapan telah dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan standar kualitas pelayanan menuju pariwisata yang bersih, sehat, dan aman untuk menerima seluruh wisatawan yang berkunjung," ungkapnya.

Lebih jauh, ia menyebut, hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang akan menerapkan program CHS (Cleanliness, Health, and Safety) di setiap destinasi pariwisata.

Baca Juga: PSBB Jabar Diperpanjang, Warga Tasikmalaya Malah Tumpah Ruah di Pasar

"Program ini dinilai penting, karena pandemi ini telah membuat perilaku manusia berubah. Masyarakat jauh lebih peduli terhadap faktor-faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan termasuk dalam melakukan aktivitas berwisata," katanya.

Load More