SuaraJogja.id - Lebaran menjadi salah satu hari yang paling dinanti sebagian besar masyarakat Indonesia. Negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam ini tentu sangat antusias menyambut Lebaran setelah berpuasa selama Ramadan.
Namun tahun ini umat Muslim di Indonesia harus menerima kenyataan yang kurang menggembirakan. Pasalnya, wabah virus corona yang masuk awal Maret lalu mau tidak mau membuat sebagian rencana masyarakat Indonesia tertunda atau malah batal di hari raya Idul Fitri tahun ini.
Suasana lebaran yang berbeda itu dirasakan salah staunya oleh Tri Novi Ani, warga asal Samiranan, Nomporejo, Galur, Kulon Progo. Ia mengatakan, ada beberapa kegiatan yang biasanya tiap tahun selalu dilakukan, tetapi terpaksa untuk kali ini ditiadakan. Hal yang paling terasa adalah ketika salat Id yang biasanya dilakukan bersama-sama di lapangan, kini hanya bisa ia lakukan di rumah bersama keluarga.
"Terharu rasanya, habis Subuh langsung nyetel takbiran di speaker yang volumenya dibesarin, biar nuansanya seperti di lapangan. Untuk pertama kalinya salat Id diimamin keluarga sendiri," ujar Ani, saat dihubungi SuaraJogja.id, Minggu (24/5/2020).
Ani mengaku sebelumnya sudah ada imbauan dari relawan Satgas Covid-19 untuk salat Id di rumah saja bersama keluarga inti. Mengacu pada imbauan itu, Ani dan keluarganya menaati imbauan tersebut dan melaksanakan salat Id di rumah.
Dikatakan Ani, bahkan keluarganya melakukan takbiran sebelum melakukan salat id agar bisa menyerupai suasana seperti di lapangan. Sesuai dengan tradisi yang sudah ada, doa bersama dan bermaaf-maafan setelah salat Id juga dilakukan Ani dan keluarganya. Suasana mengharu biru makin terasa mengingat ada beberapa anggota keluarga yang terpaksa tak bisa pulang
"Ada dua orang yang tidak bisa pulang, tapi tadi setelah salat Id bersama kami langsung menghubungi mereka berdua via video call," ungkapnya.
Kendati suasana Lebaran kali ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tetapi Ani dan keluarganya tetap mengisi meja ruang tamu dengan berbagai makanan khas hari raya Lebaran. Ia mengungkapkan, hal itu dilakukannya untuk persiapan saja jika nantinya tetap ada tetangga atau kerabat yang mungkin akan datang ke rumahnya.
Tidak lupa tempat cuci tangan dan sabun Ani siapkan di depan rumahnya sebagai syarat utama jika ada tamu yang datang.
Baca Juga: Pemerintah Spanyol Izinkan Kompetisi Lanjut 8 Juni, Presiden La Liga Senang
"Iya tadi sudah beli camilan terus dimasukin ke toples, ditaruh di meja ruang tamu walaupun ya tidak ada tamu, buat persiapan saja," ucapnya.
Hal serupa juga dirasakan Kalimatur Rodziyah. Warga asal Ngrandu, Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo ini mengaku masih berkesempatan untuk melakukan salat Id bersama meski hanya dengan warga satu RT saja. Kendati demikian, protokol kesehatan selalu menjadi hal yang utama dalam pelaksanan ibadah salat Id berjemaah tersebut.
"Ada sekitar 50 orang tadi, dan seluruh jamaah salat Id menggunakan masker ketika salat sebagai pencegahan pemaparan virus corona," kata Kalimatur.
Ia menuturkan, ada perbedaan dalam salat Id berjemaah kali ini. Jika biasanya saat salat jemaah merapatkan saf dan seharusnya muka menempel dengan alas sujud, tetapi karena menggunakan masker, jadi muka tidak bisa menempel seperti biasanya. Namun, menurutnya hal itu tidak menjadi masalah karena dengan kondisi sekarang kesehatan lebih diutamakan.
Sebelum melaksanakan salat, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan halalbihalal seperti tahun-tahun sebelumnya. Bersalaman dengan orang lain yang datang untuk salat juga sebisa mungkin diminta agar dihindari dulu.
"Walaupun diimbau untuk tidak halalbihalal, ya tetap ada halalbihalal, tapi hanya ke keluarga paling dekat dari yang terdekat. Kebetulan kalau di desa kan keluarga tidak berjauh-jauhan banget rumahnya," imbuhnya.
Kalimatur menambahkan, terdapat berbagai macam cara yang bisa dilakukan ketika kebiasaan atau tradisi Lebaran itu tidak dapat dilaksanakan untuk tahun ini. Salah satunya adalah memanfaatkan kecanggihan teknologi yang sudah ada di era sekarang ini. Video call menjadi cara yang praktis untuk tetap bisa berhubungan dengan keluarga atau kerabat yang jauh.
Meskipun banyak tradisi yang terpaksa harus dihilangkan dulu pada lebaran kali ini, tetapi ia berharap bisa tetap menjalani ibadah Hari Raya Idul Fitri ini dengan sepenuh hati disertai dengan keikhlasan dalam setiap hal.
"Semoga pandemi ini lekas berakhir, agar semua dapat berkumpul lagi bersama keluarga dan merayakan hari kemenangan ini seperti tradisi-tradisi sebelumnya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Lindungi Anak dari Covid-19, KPAI Minta Lebaran Tetap di Rumah Saja
-
Warga Jogja Banyak yang Salat Id di Rumah, Alun-Alun Sepi
-
Aldi Taher Rayakan Idul Fitri Bersama Keluarga Pakai Video Call
-
Ratusan Truk Sampah dan 88 Road Sweeper DKI Jakarta Siaga Lebaran 2020
-
Ikut Sholat Ied di Tengah Pandemi, Warga: Jangan Pikirin Corona
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik