SuaraJogja.id - Di hari pertama Idulfiri 2020/1441 H, Keraton Jogja tidak menggelar tradisi Grebeg Syawal seperti biasanya. Meski ada yang berbeda, di hari Lebaran kali ini Keraton Yogyakarta membagikan ubarampe atau kelengkapan gunungan berupa 2.700 tangkai rengginang.
Biasanya ribuan tangkai itu disusun menjadi gunungan dan diarak serta dibagikan pada warga saat Hajad Dalem Grebeg Syawal pada hari pertama Idulfitri.
Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat GKR Condrokirono mengatakan, prosesi pembagian dan pemberangkatan ubarampe gunungan itu digelar pada pukul 08.30 WIB di Bangsal Srimanganti dengan dipimpin GKR Mangkubumi.
"Hal ini merupakan usaha Keraton Yogyakarta dalam melestarikan tradisi di tengah pandemi," kata Condrokirono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu (24/5/2020).
Ia mengatakan, pada hari pertama Idulfitri tahun ini, kegiatan Hajad Dalem Grebeg Syawal, yang biasanya ditandai dengan arak-arakan gunungan, ditiadakan. Begitu pula prosesi Numplak Wajik, yang sedianya digelar tiga hari sebelum Grebeg Syawal, Ngabekten, dan Ringgitan Bedhol Songsong.
Keputusan tersebut, menurut Condrokirono, seperti dilansir ANTARA, merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap risiko penyebaran COVID-19, yang dapat terjadi dalam kerumunan massa, sekaligus bentuk kepekaan Keraton Jogja dalam menaati imbauan pemerintah pusat.
Condrokirono mengatakan, prosesi pembagian ubarampe tetap bermakna sebagai ungkapan rasa syukur dan sedekah dari raja kepada kerabat dan rakyatnya. Ia menambahkan, sebenarnya pelaksanaan grebeg pada zaman dahulu dilakukan dengan membagi-bagikan ubarampe gunungan, bukan dengan merayah atau merebut gunungan seperti yang dikenal saat ini.
"Dengan cara demikian, kerumunan massa akan terminimalisir dan prosesi justru berjalan seperti pelaksanaan garebeg zaman dulu," terangnya.
Upacara inti pada pembagian ubarampe tersebut serupa dengan prosesi garebeg yang umum dilaksanakan. Sebelum dibagikan, ubarampe lebih dahulu dirangkai dan diinapkan satu malam di Bangsal Srimanganti sejak Sabtu (23/5/2020).
Baca Juga: Lab Wuhan Mengaku Simpan 3 Virus Corona, Bukan yang Picu Wabah Covid-19
Seusai didoakan Abdi Dalem Kaji, ubarampe gunungan yang terdiri atas 2.700 tangkai rengginang selanjutnya didistribusikan kepada Abdi Dalem Keraton Jogja, Kepatihan, dan Puro Pakualaman.
Ubarampe tersebut berjumlah sama dengan banyaknya rengginang yang disiapkan dalam gunungan estri dan gunungan dharat pada saat upacara Grebeg sebagai mana mestinya.
"Untuk distribusi rengginang ke seluruh abdi dalem diberikan melalui penghageng setiap Tepas/Kawedanan supaya tidak menimbulkan kerumunan. Baik penghageng dan abdi dalem yang menerima ubarampe gunungan juga wajib menggunakan masker dan mematuhi standar protokol kesehatan dengan mencuci tangan dan menjaga jarak," jelas Condrokirono.
Berita Terkait
-
Kini Sepi, Kontrasnya Potret Lebaran 2019 dan 2020 di Alun-Alun Utara Jogja
-
Tradisi Lebaran Berbeda, Kalimatur: Kesehatan Paling Penting
-
Masa Pandemi Covid-19, 5 Tradisi di Yogyakarta Ini Bakal Sangat Dirindukan
-
Hindari Kerumunan, Keraton Yogyakarta Tahun Ini Tiadakan Garebeg Syawal
-
Intip Tradisi Grebeg Syawal di Yogya untuk Peringati Hari Raya Idul Fitri
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
-
Asal Usul Sound Horeg dan Sosok Pria Berjuluk 'Thomas Alva Edisound' di Baliknya
-
3 Rekomendasi HP Samsung Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
7 Rekomendasi Kulkas 1 Pintu Tanpa Bunga Es dan Hemat Listrik, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu
-
Jokowi Nostalgia di Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Kursi VIP Sudah Disiapkan
-
Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci
-
Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet