SuaraJogja.id - Aktivitas masyarakat Jogja yang perlahan mulai kembali ramai di tengah pandemi corona berpotensi memunculkan gelombang kedua COVID-19. Untuk mencegahnya, Pemerintah Kota Yogyakarta, atau Pemkot Jogja, melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan sebaran penularan virus corona dari klaster-klaster yang sudah muncul.
“Salah satunya adalah menyiapkan protokol baru untuk seluruh aktivitas masyarakat. Dengan bertambahnya aktivitas, perlu disertai dengan penerapan aturan yang lebih ketat supaya tidak muncul penularan baru yang menyebabkan kasus naik,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin (25/5/2020).
Menurut Heroe, seperti diberitakan ANTARA, saat ini sudah banyak aktivitas sosial, ekonomi, dan profesional yang dilakukan dengan cara yang berbeda sebagai jalan keluar adanya penerapan aturan jaga jarak untuk mencegah penularan virus corona, serta penerapan pola hidup bersih dan sehat.
“Masyarakat banyak menerapkan hal-hal baru yang sebelumnya tidak mereka lakukan, dan aktivitas tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di masa pandemi, tetapi apakah hal ini menjadi kebiasaan baru atau hanya terjadi saat pandemi saja?” katanya.
Untuk saat ini, Pemkot Jogja telah meminta seluruh organisasi perangkat daerah untuk menyiapkan aturan atau protokol baru dalam melaksanakan berbagai aktivitas di masyarakat, misalnya protokol di sekolah, tempat usaha, tempat publik, hingga tempat kerja.
Selain itu, guna mengetahui secara pasti mengenai kondisi penularan virus corona di tengah masyarakat, maka dinas kesehatan (dinkes) setempat tetap melakukan tracing terhadap klaster-klaster yang sudah ada, baik di Yogyakarta maupun di DIY. Klaster tersebut meliputi klaster jemaah tabligh, GPIB Ngupasan, dan swalayan Indogrosir.
“Setelah tes cepat untuk pengunjung Indogrosir, akan dilanjutkan dengan tes cepat acak di tempat publik. Ini untuk memberikan gambaran dan keyakinan bagaimana sebenarnya persebaran COVID-19 di Yogyakarta,” jelas Heroe.
Oleh karena itu, lanjut dia, belum dapat diramalkan kapan kasus COVID-19 di Yogyakarta berada di kurva yang landai dan cenderung turun. Secara umum, Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut mengatakan bahwa pemkot Jogja memiliki lima tahap penanganan COVID-19, yaitu penanganan kasus dari sisi kesehatan, pemulihan, jaring pengamanan sosial, kebangkitan, dan penyelesaian proyek strategis sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Hingga Senin (25/5/2020) pukul 16.00 WIB, jumlah pasien positif COVID-19 di Yogyakarta yang masih menjalani perawatan sebanyak 11 orang, 13 pasien dinyatakan sembuh, dan satu meninggal dunia. Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih menjalani perawatan ada 22 orang.
Berita Terkait
-
Google Trends Hari Ini, Senin 25 Mei 2020: New Normal Indonesia
-
Covid-19 Belum Berakhir, Warga Wajib Adaptasi dengan New Normal Indonesia
-
Psikolog: Penerapan New Normal Picu Orang Mengalami Stres
-
Bongkar Istilah New Normal, Amien Rais: Jangan Pakai Lagi, Sesat!
-
Perusahaan Wajib Beri Vitamin C Buat Pekerja, Dinilai Tak Bisa Cegah Corona
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Heboh Mural One Piece di Pos Ronda Sleman jadi Sorotan: Pemuda Ungkap Keresahan Soal Negara
-
Ribuan Seniman "Serbu" Malioboro, Nusantara Menari Hipnotis Yogyakarta
-
Viral Bandar Judol Rugi Akibat Lima Pemain yang Ditangkap di Bantul, Polda DIY Klarifikasi Begini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna