SuaraJogja.id - Gelombang tinggi menerjang kawasan pantai selatan Yogyakarta sejak Selasa (5/8/2025) malam hingga Rabu (6/8/2025) dini hari. Kejadian ini dikhawatirkan bisa menimbulkan potensi air pasang susulan.
"Air pasang mulai terjadi pada Selasa kemarin mulai pukul 19.00 WIB. Untungnya, warga segera mengamankan kapal-kapalnya, sehingga kerusakan bisa diminimalkan," papar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad di Yogyakarta, Rabu (6/8/2025).
Menurut Noviar, gelombang yang mencapai ketinggian 2 hingga 3 meter sempat merusak sejumlah kapal nelayan di kawasan Pantai Selatan Gunungkidul. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Karenanya Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa diminta mewaspadai potensi air pasang susulan. Personil Satlinmas disiagakan di sepanjang garis pantai selatan DIY untuk mengantisipasi kemungkinan gelombang pasang berikutnya.
"Iya, siaga semua. Jadi Satlinmas Rescue di bawah Satpol PP tetap disiagakan penuh," jelasnya.
Noviar menambahkan, fenomena gelombang tinggi ini berdampak pada aktivitas para nelayan.
Mereka selama dua hari terakhir akhirnya tidak melaut karena kondisi laut yang dianggap terlalu berbahaya.
"Untuk sementara, mereka tidak melaut. Karena gelombang tinggi, enggak ada juga yang berani ke laut," jelasnya.
Dengan tidak menentunya cuaca, Noviar mengimbau warga dan wisatawan yang beraktivitas di kawasan pantai agar tetap waspada. Selain itu mematuhi seluruh rambu peringatan.
Baca Juga: Viral! Karcis Parkir 'Malioboro Rp50.000' Bikin Heboh, 2 Orang Diamankan Polisi
Bagi wisatawan yang ingin berenang, Noviar meminta mereka menggunakan pelampung demi keselamatan.
Namun jika sewaktu-waktu ada larangan bermain di laut, mereka harus segera naik ke daratan.
"Tidak hanya wisatawan tetapi masyarakat juga tetap waspada terkait gelombang tinggi. Sewaktu-waktu jika ada imbauan untuk segera naik ke daratan, tolong segera diindahkan. Bagi yang berenang, kami imbau tetap memakai pelampung," kata dia.
Secara terpisah Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, mengungkapkan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang berlaku mulai 6 - 9 Agustus 2025.
Sebab kondisi atmosfer menunjukkan adanya Bibit Siklon 905 di Samudra Hindia sebelah Barat Daya Sumatera dan sirkulasi siklonik di Kalimantan bagian utara.
Kedua sistem cuaca ini memicu terbentuknya belokan angin (shearline) di Sumatera bagian selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Waspada! Ini 3 Titik Kemacetan Paling Parah di Yogyakarta Saat Malam Tahun Baru
-
Lestarikan Warisan Budaya Jawa, Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Jampi Pawukon bagi Para Tamu
-
Jogja Jadi Tourist Darling, Pujian Bertebaran di Medsos hingga Kunjungan Destinasi Merata
-
Pasar Beringharjo Diserbu Pengunjung saat Nataru, Belanja Batik dan Cicip Kuliner Jadi Favorit
-
Meski Naik dari Hari Biasa, Orderan Rental Motor Jogja Tetap Tak Seramai Tahun Lalu