SuaraJogja.id - Ikon wisata di Jogja yakni Malioboro beberapa hari ini mulai terlihat dipadati pedagang kaki lima (PKL). Baik di sisi timur dan barat pedestarian, pedagang mulai menata pakaian serta cinderamata yang mereka jual.
Meski mereka sengaja membuka lapak dagangannya, tak banyak terlihat wisatawan yang mampir ke lapak mereka. Malioboro masih lengang oleh wisatawan namun geliat ekonomi pedagang mulai terlihat.
Salah seorang PKL asal Sleman, Ndari (40) tak menampik bahwa membuka lapak jualannya di tengah pandemi covid-19 akan sia-sia. Kendati begitu dirinya punya alasan lain mengapa harus tetap membuka lapak.
"Ya kami tahu jika berjualan tidak akan ada pembeli. Wisatawan hingga saat ini juga tidak banyak. Kami sengaja membuka lapak untuk mengecek barang karena tersimpan hampir tiga bulan di dalam gerobak. Jika tidak dicek dan tidak dijemur dikhawatirkan barang rusak," ungkap Ndari ditemui SuaraJogja.id, Jumat (29/5/2020).
Baca Juga: Peduli Rumah Karantina Jogja, PMI DIY Beri Sprayer dan Cairan Desinfektan
Pedagang cinderamata tersebut tak ingin beban hidupnya bertambah. Penghasilan sehari-hari saja sudah tidak menentu. Jika barang dagang rusak, dirinya akan mengalami kerugian lebih besar.
"Memang tidak ada niat untuk berjualan. Rabu lalu saya keluarkan (gerobak) agar barangnya tidak berjamur," katanya.
Ia tak menampik, meski hanya mengecek barang dagangannya sejumlah pembeli sengaja datang. Rata-rata warga Yogyakarta yang kebetulan melintas di Malioboro.
"Ya beberapa pembeli akhirnya datang juga. Tapi sehari saja belum tentu laku. Hari ini baru dapat Rp5 ribu, yang penting barang kami masih layak untuk dijual dan tidak ada yang rusak," kata dia.
Pedagang pakaian batik dan daster, Sholeh (27) mengaku sudah dua hari membuka lapak di Malioboro. Hal itu dia lakukan untuk membenahi gerobak yang sudah lama tersimpan.
Baca Juga: DIY Berlakukan SOP New Normal Juli 2020, Ini Sanksi Tegas Bagi Pelanggar
"Gerobak saya sudah mulai rusak terakhir ditinggal. Mumpung wisatawan belum banyak berdatangan, saya perbaiki dahulu sekaligus menjemur pakaian yang tidak dikeluarkan tiga bulan ini," katanya.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Wajah Baru Malioboro: Revitalisasi Selesai, Pedagang Teras Malioboro 2 Buka Lapak!
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Apa Itu Lintang Kemukus yang Muncul di Langit Malioboro?
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa