SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta penerapan kebijakan New Normal tidak dilaksanakan secara tergesa-gesa. Meski kebijakan tersebut di DIY bisa mulai Juli 2020 mendatang, jangan sampai New Normal justru menimbulkan permasalahan baru, termasuk munculnya kasus penularan COVID-19.
"Kita lihat nanti perkembangannya gimana kan pasien positif covid-19 yang di rumah sakit masih banyak. Jangan tergesa-gesar," ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (29/05/2020) siang.
Menurut Sultan, penerapan New Normal seharusnya tidak hanya disebabkan munculnya pandemi COVID-19. Perlu pendekatan yang lebih spesifik agar masyarakat tak lalai hingga tak mengindahkan protokol kesehatan.
Semua pihak harus melihat perkembangan kasus COVID-19 seperti apa karena pasien di rumah sakit rujukan masih cukup banyak. Bila kasus COVID-19 sudah menurun dan tidak fluktuatif maka daerah bisa menerapkan New Normal.
Baca Juga: Sri Sultan Bakal Ambil Opsi PSBB untuk DIY, Ini Pertimbangannya
Kebiasaan baru yang mematuhi protokol kesehatan tersebut harus dilakukan tanpa henti. Karenanya perlu sosialisasi terus menerus agar masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga diri dan lingkungan dalam rangka meminimalisir penularan virus corona.
Pemda DIY sendiri saat ini tengah menyiapkan inovasi New Normal. Inovasi yang diikutkan dalam lomba di tingkat nasional oleh Kemendagri dalam rangka mendorong aktivitas kehidupan masyarakat agar bisa beradaptasi di tengah pandemi COVID-19.
Inovasi ini terbagi tujuh kategori yang pengelolaannya menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Yakni pengelolaan pasar tradisional, mall, sekolah, restoran, hotel, tempat wisata dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
"Lomba inovasi ini terlalu mepet, tanggal 14 [juni] nanti sudah harus dikumpulkan. Tapi ya kita lihat nanti," ungkapnya.
Ditambahkan anggota tim perencanaan data dan analisis Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Riris Andono Ahmad, Pemda DIY bisa melakukan intervensi dalam rangka menuju New Normal. Sebab salah satu indikator penerapan kebijakan tersebut adalah angka penularan COVID-19 dibawah 1.
Baca Juga: Akses ke Yogyakarta Ditutup, Sri Sultan Minta Pemudik Putar Balik
Untuk menekan penularan COVID-19 tersebut, salah satunya dilakukan melalui peningkatan penemuan kasus-kasus COVID-19. Selain itu karantina dan isolasi juga terus dilakukan secara masif bagi para pasien.
"Iya dengan penemuan kasus dan karantina atau isolasi," jelasnya.
Sementara Juru Bicara Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih menjelaskan, hingga Jumat ini jumlah pasien positif COVID-19 di DIY mencapai 230 orang. Sempat zero case beberapa hari terakhir, ada tambahan dua kasus baru kali ini.
Satu pasien kasus 231 merupakan WNA India 63 tahun dari klaster jamaah tabliq akbar. Satu kasus lainnya 232, merupakan pasien perempuan 31 tahun asal Sleman.
"Untuk kasus 232 ada riwayat dari purworejo dan pernah kontak dengan pasien positif corona," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Semarakkan HUT DIY, Pameran Produk Unggulan Wirausaha Desa Preneur Digelar
-
Makna Batik Jokowi yang Dipakai Saat Bertemu Sri Sultan HB X, Diduga Bercorak Antaboga
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Kendala Administrasi Hambat Pelaksanaan MBG di DIY
-
Bangkitkan Kreativitas Lewat Proyek DIY, Seni Berkreasi dari Nol
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital