SuaraJogja.id - Bekerja sama dengan pakar Universitas Gadjah Mada (UGM), Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta akan melakukan rapid test secara acak di sejumlah tempat publik. Saat ini pihaknya tengah menyiapkan 250 alat rapid diagnostic test (RDT) untuk digunakan dalam tes yang rencananya dilakukan pekan ini.
“Kami bekerja sama dengan epidemiolog UGM dalam melakukan tes cepat acak ini. Sasarannya adalah tempat publik,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin (1/6/2020).
Sejumlah tempat publik yang menjadi sasaran pelaksanaan rapid test acak di antaranya adalah pasar tradisional, khususnya untuk pedagang. Jika ditemukan hasil tes positif untuk COVID-19, maka sasaran tes akan diperluas ke pengunjung.
“Modelnya seperti saat pelaksanaan rapid test untuk klaster Indogrosir, yaitu dimulai dari karyawan dulu baru pengunjung,” jelas wakil wali kota Yogyakarta ini.
Selain di pasar tradisional, lanjutnya, kegiatan rapid test secara acak tersebut juga akan dilakukan di tempat keramaian lain, seperti kafe, restoran, dan mal. Kegiatan rapid test acak akan disebar di berbagai wilayah di Kota Yogyakarta, sehingga mencakup seluruh penjuru, baik dari sisi timur, barat, utara, selatan, dan tengah.
“Rapid test acak ini digunakan untuk memperoleh sampel guna melihat apakah sebaran COVID-19 di Yogyakarta masih aktif atau sudah mulai mereda. Karena dalam beberapa hari terakhir, angkanya sangat landai. Tidak ada kasus baru,” katanya, dikutip dari ANTARA.
Pertambahan kasus positif, tambah Heroe, hanya berasal dari pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah menjalani swab yang kemudian dinyatakan positif.
“Artinya, tidak ada tambahan kasus positif selain dari orang dalam pemantauan (ODP) maupun PDP,” kata Heroe, yang menyebut hingga Senin (1/6) Kota Yogyakarta tercatat ada delapan orang pasien positif COVID-19, 11 PDP, dan 63 ODP.
Selain itu, rapid test acak tersebut juga diharapkan dapat memberikan kepastian bahwa tidak ada sebaran atau kasus yang belum muncul, atau kasus yang selama ini tidak terdeteksi di masyarakat.
Baca Juga: Gotong Royong Mengemuka di Tengah Wabah Covid-19
“Kami ingin meyakinkan bahwa kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta sudah sangat landai, tidak ada kasus baru, tidak ada klaster baru,” terang Heroe.
Berita Terkait
-
Takut Jarum Suntik, Pedagang Pasar Dijemput Petugas untuk Jalani Rapid Test
-
Alat Rapid Test Covid-19 Buatan Dalam Negeri
-
Empat Persen dari 139.154 Warga DKI yang Ikut Rapid Test, Positif Corona
-
Cegah Penularan Covid-19, Jaksa di Kulon Progo Jalani Rapid Test
-
Tahu Hasil Rapid Test Reaktif, Pemudik dari Jakarta Malah Kabur dari RSDH
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera