Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 03 Juni 2020 | 19:19 WIB
Ilustrasi jamaah haji [Suara.com]

SuaraJogja.id - Penetapan pembatalan haji di tahun 2020 oleh Kementerian Agama RI memberi kesan tersendiri bagi sejumlah agen travel haji dan umroh. Meski masyarakat memaklumi situasi yang terjadi karena wabah Covid-19, kekecewaan dirasakan oleh jasa pemberangkatan haji di Yogyakarta.

Rofiana Komalasari, pengelola agen travel haji dan umroh ini mengaku hanya bisa pasrah terhadap keputusan Menteri Agama, Fachrul Razi yang menunda keberangkatan haji untuk tahun 2020.

"Sesuai dengan penetapan itu, memang ada rasa kecewa karena, kami tidak bisa memberangkatkan calon haji. Padahal momen seperti ini sudah ditunggu-tunggu oleh pelanggan," kata Rofiana dihubungi wartawan, Rabu (3/6/2020).

Pengelola travel haji dan umroh yang tinggal di wilayah Seturan, Depok, Sleman ini memiliki empat calon haji yang menggunakan jasanya. Meski saat ini, para calon haji tersebut masih sabar menunggu.

Baca Juga: Gunakan Gaun Mahal, Kate Middleton Malah Diledek Mirip Pisang!

"Di tahun ini sudah ada empat calon haji yang akan kami berangkatkan ke tanah suci. Mereka juga sudah membayar uang muka, jika pelunasan mendekati keberangkatan. Tapi karena pandemi ini belum ada yang melunasi. Ditambah dengan kebijakan Kementerian Agama terpaksa diundur terlebih dahulu," kata dia.

Para calon jamaah haji (Calhaj) tersebut diakuinya tak meminta kembali biaya yang telah mereka bayarkan. Pihaknya masih menjalin komunikasi kepada para calon jamaah.

"Alhamdulilah mereka masih sabar dan mengerti. Uang yang telah mereka bayar tetap utuh dan tidak ada yang meminta dikembalikan. Namun tetap kami berikan jika mereka meminta kembali," ungkapnya.

Jasa pemberangkatan haji yang dikelola Rofiana sudah berjalan kurang lebih dua tahun. Calon jamaah haji bisa mendapat waktu tunggu yang lebih cepat, namun dengan biaya yang disesuaikan.

"Jadi ada paket-paketnya. Bisa setahun, dua tahun hingga lima tahun, tapi dengan biaya yang lebih tinggi. Di tempat saya sekitar Rp 50 juta untuk keberangkatan haji," terang dia.

Baca Juga: Pantau Kesiapan Masjid Jelang New Normal, JK: Yang Pakai Masker Boleh Masuk

Tidak hanya memfasilitasi jamaah haji, pihaknya telah menerima puluhan jamaah umroh yang akan berangkat ke tanah suci. Kendati demikian pihaknya harus mengurungkan pelayanan terhadap para calon tersebut.

"Tapi kami tidak rugi juga, memang ada biaya manasik haji dan umroh yang sudah dikeluarkan. Tapi jumlahnya juga tidak seberapa," katanya.

Rofiana mengaku berusaha sebaik mungkin agar pada tahun depan bisa memberangkatkan semua calhaj yang keberangkatannya ditunda.

"Yang jelas tetap kami usahakan. Tentunya jika calon haji sudah membayar uang muka dan melakukan pelunasan nanti diprioritaskan. Tapi harapannya tahun depan wabah ini benar-benar hilang sehingga kegiatan haji dan umroh berjalan normal lagi," kata dia.

Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama DI Yogyakarta , Ahmad Fauzi menjelaskan bahwa tahun ini terdapat 2.989 calon jamaah haji yang telah melunasi pembayaran pemberangkatan haji tahun 2020. Mengingat keputusan Kemenag RI menunda aktivitas haji ke Arab Saudi, Kemenag memperbolehkan calon haji yang ingin mengambil uang pelunasan.

"Tidak ada syarat untuk mengambil uang pelunasannya. Mereka tetap akan diprioritaskan untuk keberangkatan haji di tahun depan jika memang tidak ada halangan," ungkap Fauzi.

Load More