SuaraJogja.id - Nasib mengenaskan menimpa Indra Prasetyo, warga Pedukuhan Terban, Desa Terban, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Pria berusia 43 tahun tersebut tewas dibacok empat orang yang mendatanginya dengan mengenakan helm.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di Sendang Kasihan, Pedukuhan Kasihan, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Jumat (5/6/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Kasihan Iptu Murdiono menceritakan, saat itu Indra dan rekannya tengah bercengkerama di gazebo dekat sendang, lalu datang empat orang yang mengenakan penutup wajah dan helm.
Empat orang yang belum diketahui identitasnya tersebut kemudian langsung menyerang Indra secara tiba-tiba. Salah seorang pelaku mengayunkan celuritnya dan melukai kedua kaki korban. Pelaku yang terus melakukan penganiayaan berhenti setelah korban diketahui tidak bergerak.
Teman korban di lokasi kejadian tidak bisa berbuat banyak lantaran diancam akan dibunuh jika berusaha membantu korban. Usai melakukan penganiayaan, keempat pelaku langsung pergi begitu saja.
Korban yang sudah dalam keadaan kritis, kemudian dibawa oleh warga ke RS Muhammadiyah Gamping. Sayangnya, nyawa korban sudah tidak tertolong.
Murdiono mengatakan, korban tewas dengan luka bacok di tubuhnya. Hingga saat ini, kepolisian belum mengetahui motif dari tindak penganiayaan yang menimbulkan korban jiwa tersebut.
"Belum diketahui identitas penyerang dan motifnya apa. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Jenazah korban saat ini berada di RS Bhayangkara Polda DIY guna dilakukan autopsi," ungkap Murdiono saat dihubungi SuaraJogja.id, Sabtu (6/6/2020).
Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono menyebutkan, kemungkinan pelaku merupakan orang yang mengenal korban.
Baca Juga: Keguguran Habis Kawin Suntik, Mantri Hewan Ini Dicari Peternak
"Motif masih didalami, ada kemungkinan pelaku kenal dengan korban," kata Wachyu. Sejauh ini sudah ada lima orang saksi yang diperiksa atas peristiwa tersebut.
Warga sekitar Sendang Kasihan, Giyanto menyebut, lokasi tersebut biasa ramai di malam hari karena banyak masyarakat yang tirakat di sana. Selain itu, sebagian besar yang datang ke sendang tersebut adalah warga luar desa. Meski begitu, ia mengaku tidak tahu mengenai peristiwa yang belakangan membuat heboh warga tersebut.
"Enggak tahu, cuma tahunya sudah digotong keluar terus dibawa pakai mobil kol," ujar Giyanto.
Peristiwa pembunuhan ini baru pertama kali terjadi, selain itu, Giyanto menyebut, masyarakat sekitar tidak mengetahui kronologi kejadian.
Berdasarkan pengamatan Suarajogja.id, noda darah di gazebo tempat pembacokan terjadi sudah ditutup pasir dan tanah. Sementara, noda darah di jalan yang dilewati saat evakuasi masih tampak samar. Sekitar lokasi kejadian juga dipasangi garis polisi.
Berita Terkait
-
Sedang Bersantai di Sendang Kasihan, Indra Tewas Dibacok 4 Orang Berhelm
-
Murka karena Punya Gandengan Baru, Tri dan Pacarnya Digebuki Mantan Suami
-
Polisi Amerika Serikat Jarang Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Pembunuhan?
-
Rekonstruksi Pembunuhan PSK Online di Sleman, Tersangka Mengaku Sakit Hati
-
Gelap Mata, Suami Tusuk Istri Berkali-kali karena Minta Cerai
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik