SuaraJogja.id - Berbagai cara dilakukan umat beragama untuk tetap menunaikan ibadah di tengah pandemi Covid-19. Beribadah di rumah menjadi solusi yang kini dilakukan oleh banyak masyarakat Indonesia.
Seperti yang dilakukan oleh Gereja Kristen Jawa (GKJ) Temon yang mulai mengadakan ibadah dalam kelompok kecil di salah satu rumah jemaat. Meski dilakukan dalam kelompok kecil dengan segala keterbatasannya, hal itu tidak mengurangi antusiasme beberapa jemaat gereja untuk hadir.
"Ibadah dalam kelompok kecil ini dihadiri tidak lebih dari 10-15 orang saja," ujar Majelis Penatua Agus Edi Purwanto, saat ditemui setelah ibadah Minggu, (7/6/2020).
Agus menyebut, peribahadan ini sudah berjalan untuk wilayah sekitar Kapanewon Temon. Ada sekitar 10 kelompok kecil yang direncanakan akan mengikuti peribadatan serupa.
Baca Juga: Kabar Gembira, Ilmuwan China Bisa Perbaiki Telinga Caplang Tanpa Operasi
Tidak ada yang membedakan dengan pelaksanaan ibadah seperti biasanya, meski hanya dihadiri oleh 12 orang saja. Semua tata peribadatan tetap dilakukan sesuai dengan pelaksanaan ibadah seperti di gereja.
Jemaat GKJ Temon yang hadir juga tidak lupa tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku, seperti memakai masker hingga saling jaga jarak.
Agus menambahkan, dalam peribadatan terbatas ini masih dipimpin oleh majelis gereja. Namun, ia tidak menutup kemungkinan dalam beberapa hari ke depan jika memang kondisi memungkinkan, peribadatan terbatas itu akan dipimpin langsung oleh pendeta.
"Sistemnya adalah pembagian jam, artinya kelompok-kelompok kecil tadi akan melangsungkan ibadah di waktu-waktu yang sudah ditentukan. Jadi tidak berbarengan agar tercover semuanya," ungkapnya.
Agus menuturkan, terkait untuk pembukaan kembali GKJ Temon sendiri pihaknya masih belum bisa memastikan. Hal itu menyusul belum ada informasi lebih lanjut baik dari Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) atau dalam tingkat Sinode GKJ.
Baca Juga: Sambut New Normal, Banyuwangi Siapkan 8 Destinasi Wisata Percontohan
Salah satu jemaat GKJ Temon yang sekaligus rumahnya digunakan sebagai tempat peribadatan terbatas, Anjar Prajarta mengaku merasa senang dapat beribadah kembali meskipun hanya diikuti beberapa orang saja. Selama ini Anjar hanya mengandalkan ibadah gereja dari siaran televisi dan radio setiap minggunya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan