SuaraJogja.id - Kerumunan yang terjadi di kawasan Malioboro sejak Sabtu hingga hari Minggu (7/6/2020) kemarin membuat Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X geram.
Seperti dikutip dari akun @humasjogja, Sri Sultan Hamengku Buwono X sangat menyayangkan prilaku sebagian masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan pemerintah untuk menghindari kerumunan dan tidak mematuhi protokol kesehatan. Apalagi saat ini pandemi Covid-19 masih urung sepenuhnya mereda di kawasan DIY.
Sri Sultan menyebut sikap sebagian masyarakat yang tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan akan memberi dampak negatif bagi banyak pihak.
"Minggu malam saya keluar keliling lewat Malioboro. Banyak yang kongkow tidak pakai masker dan tidak jaga jarak. Saya sudah telpon Pak Heru (Wakil Walikota Yogyakarta) dan Pak Sekda untuk koordinasi soal penertiban, dan Pemda DIY siap membantu apa yang dibutuhkan Kota terkait penertiban ini. Kalau terjadi sesuatu di Malioboro, nanti tracingnya rekoso (susah) kalau mereka tidak patuh. Apalagi mungkin mereka ada juga yang datang dari luar daerah, kan susah," ujar Sultan usai menghadiri Rapat Paripurna di DPRD DIY, Senin (8/6/2020).
Baca Juga: Jelang New Normal, Pelaku Usaha di Malioboro Perketat Protokol Kesehatan
Lebih jauh, ia juga meminta kesadaran masyarakat di Malioboro dan tempat-tempat lainnya. Ia menegaskan jika minggu depan masih terulang lagi ada penumpukan kerumunan, tak segan untuk menutup area tersebut.
"Saya minta kesadaran mereka di Malioboro dan dimanapun berada. Kalau minggu depan ada yang kumpul-kumpul tanpa mematuhi protokol pencegahan Covid – 19, akan saya bubarkan karena resiko terlalu besar. Jangan sampai saya close Malioboro atau titik-titik lain yang rawan pengunjung kalau tidak patuh aturan," jelasnya.
Sementara itu DPRD DIY meminta pemerintah daerah untuk tegas menyikapi persoalan tersebut.
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menyebut pemerintah daerah harus bertindak tegas untuk mengurai kerumunan di area-area yang berpotensi terjadi keramaian seperti pusat perbelanjaan dan area wisata termasuk di Maliboro.
"Kunci sukses upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 saat semua disiplin jalankan protokol kesehatan. Apalagi saat aktivitas di keramaian dan fasilitas publik lainnya. Pemda DIY perlu kontrol serius physical distancing di pusat keramaian," kata Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Baca Juga: PKL Malioboro Buka Lagi di Tengah Pandemi, Sehari Cuma Dapat Rp5 ribu
Eko menambahkan dalam skema program tujuh langkah pencegahan dan penanganan Covid-19, harus ada koordinasi yang baik antarsemua elemen pelaksana di tiap tingkatan.
Berita Terkait
-
Makna Batik Jokowi yang Dipakai Saat Bertemu Sri Sultan HB X, Diduga Bercorak Antaboga
-
Kelasnya Pernikahan Putri Andika Perkasa dan Putra Marsekal Yuyu Sutisna, Raja Asli Jadi Saksi
-
Profil GKR Bendara: Mantan Finalis Miss Indonesia, Pendidikannya Tak Kalah dari Erina Gudono
-
Sultan Hamengku Buwono X dari Partai Politik Apa? Raja Jogja Siap Jadi Jembatan Presiden Jokowi dan Megawati
-
Riwayat Pendidikan Sri Sultan HB X, Gubernur DIY Disebut Bakal Jembatani Pertemuan Jokowi-Megawati
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan