SuaraJogja.id - Kematian memilukan George Floyd meledakkan kembali isu rasisme dan diskriminasi yang selama ini secara sistematis terjadi di banyak negara, termasuk di Indonesia. Selain warna kulit, diskriminasi nyatanya juga masih banyak dihadapi para waria atau transpuan.
Tak sedikit dari mereka yang karena stigma, akhirnya membuat mereka rentan terhadap pelecehan hingga ruang geraknya yang terbatas. Bahkan di tempat umum seperti toilet sekalipun, saat ini nyaris tak ada tempat bagi mereka.
Tapi jangan salah di Solo dekade 90an silam, waria pernah punya tempat setara dengan identitas gender yang diakui secara umum.
Hal ini seperti foto yang dibagikan oleh Guru Besar School of Culture, History and Language di National University, Australia, Ariel Heryanto.
Baca Juga: DIY Duduki Peringkat 3 Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19 Se-Indonesia
Lewat twitternya lulusan Monash University ini memperlihatkan bagaimana toilet di Solo era 90an menempatkan toilet waria berada satu ruang dengan pria.
"Waria diterima. Hak sipil mereka dihargai seperti kaum pria dan wanita. Itu di Solo tahun 1990an. Entah di tempat-tempat lain. Entah hari-hari ini," tulis keterangan fotonya.
Sejumlah netizen pun turut mengomentari unggahannya itu.
"Emang paling bener itu toilet unisex-nya Ally McBeal ya Pak?" kata @agunsux.
"Sekarang, mengakui hak sipil mereka yang tidak bersalah identitasnya saja 'diwajarkan' ada pro-kontranya...," ujar @ignatiusRadity4.
Baca Juga: Tampil Memukau, Putri Indonesia Wakil DIY Gantikan Yuri Jadi Jubir Covid-19
"Masih inget dulu di TRS ada kamar mandi khusus waria," kata @ZKardelina.
"THR Sriwedari ya ini Prof? Sekarang sudah berganti bentuk tidak ada lagi THR," kata @hamdanurch.
"Tapie bukannya emang tahun segitu lagi ramah-ramahnya ga sih sama waria. Kaya beberapa artis tv juga ada yang waria, sama lagi ramenya film-film menampilkan pemeran waria gitu," kata @mtusuga.
"Keren banget asli," kata @kai_nugraha.
Berita Terkait
-
Guru Besar UI Sebut UU Pemilu Perlu Selalu Dievaluasi dan Diubah, Kenapa?
-
Terbanyak di Indonesia, Guru Besar FKUI Wanti-wanti Prabowo soal Kasus TB: Situasi di Dunia Masih Jauh dari Harapan
-
Sekelas Bahlil Lahadalia Catut Nama Jatam dalam Disertasinya dan Diuji Guru Besar UI
-
Siapa Yassierli? Guru Besar ITB yang Diangkat Menjadi Menteri Ketenagekerjaan
-
Guru Besar FH UI dan Unpad Buka Suara, Ungkap Kejanggalan Kasus Mardani Maming
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
Terkini
-
Warga Keluhkan Bau Busuk dari Sejumlah TPST di Sleman, Ini Langkah yang Dilakukan DLH
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling