Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 11 Juni 2020 | 12:05 WIB
Pasar Krempyeng Gresik langsung ditutup setelah ada 10 pedagangnya positif virus corona. (Suara.com/Amin)

Tapi kondisinya lumayan beruntung ketimbang Halimah. Ia masih punya toko klontong di rumah, sehingga Anisa bisa memasarkan dagangannya di luar pasar.

“Mau gimana lagi, tapi tidak apa-apa penutupannya hanya sementara. Jadi diikuti saja demi kesehatan bersama,” bebernya.

Perlu diketahui, pasar Krempyeng ini jam operasinya berbeda dengan pasar lain. Rata-rata para pedagang membuka lapaknya pada pukul 00.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Sesuai data pemerintah, total ada 55 pedagang yang mengantungkan nasib di pasar ini.

Sementara itu Camat Gresik Purnomo menuturkan penutupan pasar ini wajib dilakukan karena ada sebanyak 10 pedagang yang terkonfirmasi terkena virus Corona. Langkah ini diambil agar menjaga keselamatan para pedagang dan pengunjung pasar.

Baca Juga: Pemberlakuan Pajak Digital di Tengah Pandemi Virus Corona di Indonesia

Kendati demikian, pihaknya tetap memberikan keluangan waktu sebelum pasar ditutup. Yakni meminta kepada para pedagang untuk mengemasi lapak dagangannya. Hal ini dilakukan agar tidak ada kerugian.

“Setelah ini seluruh tempat akan kami sterilkan dengan menyemptot cairan disinfektan ke seluruh titik pasar. Selama pasar ditutup, tidak boleh ada aktivitas apapun, kami juga akan kerjasama dengan pihak Kepolisian dan Satpol PP,” tuturnya.

Sampai kapan pasar akan ditutup? Purnomo belum bisa memberikan jawaban. Pasalnya secara umum, jika ada yang terkonfirmasi positif tempat tersebut akan disterilkan selama 14 hari. Namun bisa jadi jangka penutupan itu lebih lama atau malah lebih cepat dari yang diperkirakan.

Load More