SuaraJogja.id - Untuk mengurangi risiko di tengah pandemi Covid-19 yang urung sepenuhnya reda, pemerintah membuat keputusan untuk membatalkan keberangkatan ibadah haji tahun ini. Sejumlah jamaah yang sedianya berangkat pun harus rela menunda ibadah yang merupakan rukun Islam kelima tersebut.
Hal ini seperti yang dirasakan oleh Siti Chomariyah (51). Seperti dilansir dari Solopos.com, Siti merupakan satu di antara 1.181 calon jamaah haji asal Klaten yang gagal berangkat ke tanah suci tahun ini.
Siti sehari-hari diketahui merupakan seorang pedagang kerupuk di Pasar Menggah, Desa Katekan, Gantiwarno, Klaten. Rutinitasnya tiap pagi hingga siang, dia berjualan. Kemudian sorenya dia menggoreng kerupuk dibantu suami dan anak-anaknya.
Dari hasil penjualan, Siti menyisihkan uang Rp5.000-Rp10.000 setiap harinya untuk ditabung di salah satu lembaga keuangan mikro. Selain berjaga-jaga untuk kebutuhan mendesak, uang tabungan dia siapkan untuk biaya mendaftarkan haji.
Baca Juga: Curhat Buruh, PHK Sepihak dan Lambatnya Penanganan Aduan Disnakertrans DIY
Hingga pada Desember 2011, Siti mendaftarkan ibadah haji ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Klaten. Uang setoran awal yang dia berikan saat pendaftaran senilai Rp25 juta. Dana itu dia peroleh dari hasil tabungan serta sedikit dibantu oleh orang tuanya. Dari pendaftaran tersebut, Siti mendapatkan perkiraan diberangkatkan ke tanah suci pada 2020.
Semua proses persiapan haji sudah dilalui Siti mulai dari pelunasan biaya perjalanan ibadah haji sekitar Rp11 juta hingga mengikuti manasik. Selain itu, dia juga mengaku sudah melakukan persiapan untuk menggelar pamitan haji. Persiapan itu dia lakukan dengan menabung.
"Setiap hari itu saya menabung Rp1.000 ke pedagang daging. Hasil tabungan itu nanti diwujudkan daging sapi yang rencananya untuk persiapan pamitan," kata dia.
Namun, Siti mendapatkan kabar pemerintah membatalkan pemberangkatan ibadah haji tahun ini lantaran kondisi pandemi Covid-19. Siti ikhlas dan memaklumi keputusan pemerintah tersebut.
"Awalnya itu sempat menangis. Namun, akhirnya saya ikhlas karena sudah menjadi takdir Allah," kata Siti.
Baca Juga: Tinjau Pantai Parangtritis, Dinpar DIY: Pengunjung Akan Didata
Siti berharap bisa berangkat ke tanah suci pada 2021 mendatang. Siti juga menjelaskan baru satu kali mengalami pembatalan pemberangkatan ibadah haji. Soal dana pelunasan BPIH yang sudah dia setorkan, Siti tak berpikiran untuk mengambil. Dia takut jika dana tersebut diambil habis untuk kebutuhan sehari-hari.
Berita Terkait
-
Tragedi Keracunan Massal di Klaten, 1 Orang Meninggal dan 127 Dirawat
-
Liburan Segar di Klaten, Ini Dia 5 Umbul Terbaik dengan Air Super Jernih
-
THR untuk Semua Warga Desa: Kisah Unik dari Klaten yang Bikin Penasaran!
-
6 Kuliner Khas Klaten yang Bikin Ketagihan, Mulai dari Sego Wiwit hingga Jenang Krasikan
-
Diam-Diam Erika Carlina Sumbang Motor untuk Kakek Penjual Kerupuk Korban Curanmor di Lampung
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa