Dalam kegiatan panen raya tersebut, dihasilkan sayur terong, timun, bayam, sawi, kacang panjang, dan beberapa jenis sayur lainnya. Bagi Halim, hal ini merupakan inspirasi untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul agar kegiatan serupa dapat dikembangkan di daerah-daerah lainnya untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.
Penggagas gerakan ketahanan pangan di Neco, Sunardi Kenar, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan panen raya kedua dalam dua bulan sejak lahan diolah. Ia mengaku sengaja memilih sayur dengan masa tanam yang tidak lama, agar hasil tanamannya dapat segera dinikmati oleh masyarakat sekitar.
Awalnya, kegiatan tersebut digagas dari keprihatinannya sebagai seorang pengrajin yang kehilangan pasar selama pandemi. Dibantu oleh puluhan warga lainnya, Sunardi kemudian mengelola lahan kosong milik warga untuk lahan pertanian bersama. Dalam pengelolaan hingga panen, semua warga turut bekerja sama.
"Kalau panen raya semua warga gotong royong ikut membantu di lahan," ujarnya.
Baca Juga: Ada Gagal Panen, Pemprov DKI Umumkan Gula dan Bawang Merah Langka
Nardi menjelaskan, hasil panen di lahan pertama sebelumnya dibagikan secara gratis kepada warga. Sedangkan hasil panen pertama di ketiga lahan lainnya dijual dengan murah ke pasar. Hasil penjualan digunakan kembali untuk membeli bibit dan pupuk untuk mengelola lahan.
"Warga senang, kebutuhan pangan sudah terpenuhi sekaligus untuk pengalihan perhatian terhadap corona," imbuhnya.
Turut mengajak karang taruna desa setempat, Nardi berharap, kegiatan ini dapat menumbuhkan generasi muda yang gemar bertani. Ia menilai, dewasa ini profesi petani tidak lagi dilirik oleh generasi muda yang lebih suka bekerja kantoran. Sementara, petani merupakan kunci ketahanan pangan masyarakat.
Berita Terkait
-
Cara Berdikari Jaga Stabilitas Harga Daging Demi Ketahanan Pangan Nasional
-
Dukung Ketahanan Pangan, Yasa Artha Trimanunggal Akuisisi SAM Air
-
Dukungan Program Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektar dan AUTP untuk Ketahanan Pangan
-
Bentala Stella: Bisnis Licik dan Sayuran Gemas 'Pengungkap' Perasaan
-
Harta Kekayaan Turun Selama Jadi Wakil Bupati, Jumlah Utang Lucky Hakim Bertambah Miliaran Rupiah
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Dapur Soto Ludes Terbakar di Bantul, Kerugian Rp50 Juta
-
7 Tahun Sukses, INNSiDE by Melia Yogyakarta Perkuat Jalinan dengan 50 Perusahaan
-
Hasil Quick Count: Endah-Joko Pimpin Pilkada Gunungkidul, Raih 40,83 Persen Suara
-
Harda-Danang Menang Quick Count Pilkada Sleman 2024, Tim Kawal Rekapitulasi Hingga Penetapan KPU
-
Heroe Poerwadi Kalah di Kandang Sendiri, TPS Kotabaru Pilih Hasto-Wawan