SuaraJogja.id - Situasi pandemi Covid-19 yang berlarut, nyatanya turut berdampak kepada produksi kopi Suroloyo yang ada di lereng Samigaluh.
Terbatasnya aktivitas para petani kopi di Pedukuhan Keceme, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh selama pandemi menyebabkan hampir 80 persen permintaan kopi Suroloyo mengalami penurunan.
Salah seorang petani kopi Suroloyo, Windarno mengatakan sebelum pandemi menghajar, pihaknya mengakui bisa mengirim sekitar 50 kilogram kopi Suroloyo. Tapi situasi berubah drastis ketika badai Covid-19 menghantam. Pihaknya hanya mampu mengirim hasil kopi ke luar Kulon Progo tak lebih dari 10 kg.
"Ya sejak pandemi beberapa bulan ini, sebulan paling banyak cuma bisa ngirim 10 kilogram," ujar Windarno, saat dihubungi SuaraJogja.id, Jumat (19/6/2020).
Baca Juga: Spot Kece Bandara Kulon Progo, Lampu Kota Malioboro Hingga Wayang Raksasa
Windarno mengungkapkan, kopi Suroloyo yang diminati pasaran selain arabika, juga ada yang robusta. Pihaknya menghargai satu kilogram biji kopi robusta dengan harga Rp150.000 dan Rp260.000 untuk satu kilogram arabika.
Ia menyebut hasil keuntungan dari penjualan kopi Suroloyo sebelum pandemi rata-rata bisa mengantongi sekitar Rp10 juta. Tapi setelah pandemi, pendapatannya pun ikut tergerus.
Tak hanya produknya, Kedai kopi miliknya yang berada di area parkir obyek wisata Suroloyo pun tidak kuasa menahan penurunan pendapatan. Sejak beberapa bulan terakhir pandemi ini kedai kopi miliknya seolah menjadi tak tersentuh.
"Dari awal memang kita sudah diminta untuk tutup saja. Lagipula meskipun buka tapi pengunjungnya juga sepi," imbuhnya.
Windarno mengaku semenjak adanya wacana penerapan New Normal, perlahan usaha kopinya mulai kembali hidup. Saat ini setidaknya dalam sehari kedainya bisa menjual sekitar 50 cangkir kopi.
Baca Juga: Rayakan HUt Bhayangkara, Polres Kulon Progo Bersihkan Gereja dan Masjid
Ditegaskan Windarno bahwa pihaknya tetap memperhatikan protokol kesehatan saat membuka kembali kedainya. Tempat cuci tangan sudah tersedia ditambah tidak bosan-bosan pihaknya mengimbau untuk memakai masker ketika ada orang yang berkunjung.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
-
Usung Marija Jadi Calon Bupati Kulon Progo 2024, Gerindra Bentuk Koalisi Besar Bareng Partai-partai Ini
-
Program "Ayo Belajar Ekspor" Kulon Progo Arahkan Pelaku IKM Luaskan Perdagangan
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Selamat Datang 3 Pemain Keturunan Calon Naturalisasi Timnas Indonesia Jelang Lawan China dan Jepang
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
Pilihan
-
Timnas Indonesia vs China: Pemanggilan 50 Pemain hingga Kudeta Pelatih
-
Setengah Tahun Pemerintahan Prabowo! Dulu Ekonomi RI Disebut Komodo, Mungkin Sekarang Cicak?
-
5 Rekomendasi Detergen Paling Top 2025: Pakaian Bersih, Wangi Tahan Lama
-
Profil Alfedri, Bupati Petahana Kalah Pilkada Siak Kini Jadi Ketua PAN Provinsi Babel
-
Emas Antam Turun Harga Hari Ini, Jadi Rp1.953.000/Gram
Terkini
-
Link Cuan Dadakan Hari Ini, Klaim Saldo DANA Kaget Sekarang Juga
-
'Menyelamatkan Masa Tua di Linimasa': Cara Mafindo Berdayakan Lansia di Era Digital
-
Jadi Tim Penyusun Soal ASPD, Disdikpora DIY Selidiki Guru SMPN 10 Jogja
-
Arogansi Kekuasaan? Dokter di Jogja Ramai-Ramai Doa Bersama Protes Mutasi Mendadak oleh Kemenkes
-
Rekrut Ibu-ibu di Bantul, DS Modest Buktikan Kualitas & Pemberdayaan jadi Kunci di Era Digital