SuaraJogja.id - Penutupan destinasi wisata Kaliurang, di kawasan Pakem Kabupaten Sleman ikut berdampak pada hewan-hewan yang hidup di sekitarnya terutama kera.
Sepinya wisatawan yang biasa memberi makan kepada primata tersebut, memaksa beberapa kelompok kera menjarah rumah warga.
Seorang warga Dusun Kaliurang, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Tentrem (70) mengaku pada waktu siang dan sore kerap didatangi sekelompok primata.
"Sekali datang ada sekitar 50 ekor. Jadi mereka turun untuk mencari makan. Biasanya ke rumah warga dan sebagian ada ke objek wisata Tlogo Putri," terang Tentrem saat ditemui suarajogja.id di rumah miliknya, Jumat (19/6/2020).
Baca Juga: Demi Temukan Vaksin Permanen, Ilmuwan Suntik 18 Kera untuk Uji Coba
Tentrem melanjutkan, sekelompok kera ekor panjang tersebut kerap mengambil makan di dalam dapur hingga ke dalam rumahnya. Selain itu sayur mayur yang biasa dia tanam di pekarangan rumah kerap diambil.
"Jadi makanan seperti mie, telur bahkan ayam mereka makan juga. Sehingga selain sayuran dan makanan itu, terkadang genting dan papan di atas rumah ikut rusak, karena kera tersebut melompat dari pohon ke genting," ungkap dia.
Tentrem menuturkan, tak bisa berbuat banyak untuk menghalau mereka datang. Kendati demikian ia telah menyiapkan ketapel dan mercon untuk mengusir kera tersebut.
"Jika sudah merusak, baru saya arahkan ketapel kepada dia, fungsinya hanya untuk menggertak, bukan untuk menyakiti. Karena kedatangan mereka cukup mengganggu," tuturnya.
Pelaku usaha di objek wisata Tlogo Putri, Agus (48) mengaku bahwa ekosistem kera di Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman sangat banyak.
Baca Juga: Serangan Kera Ekor Panjang Landa Tanaman Pangan di Saptosari Gunungkidul
Pihaknya ingin mengurangi jumlah kera hanya saja bukan kewenangannya dan bisa mendapat sanksi.
Berita Terkait
-
Rahasia Kota Gadis, Ini 6 Kuliner Madiun yang Bikin Wisatawan Asing Ketagihan
-
Kemenpar Sambut Baik Wisatawan Korut yang Makin Banyak ke Indonesia: Kita Welcome
-
10 Pantai Eksotis di Jogja yang Wajib Masuk List Liburan Lebaran 2025
-
Plengkung Gading Ditutup, Ini 7 Kuliner Tersembunyi yang Jadi Incaran Wisatawan Jogja
-
10 Kuliner di Malang yang Wajib Dicoba Saat Buka Puasa
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
Terkini
-
Sambut Laga PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Pascarenovasi, Pemkab Sleman Lengkapi Fasilitas
-
UGM Bentuk Tim Periksa Pelanggar Disiplin Kepegawaian Gubes Farmasi Terkait Kasus Kekerasan Seksual
-
Anomali Libur Lebaran: Kunjungan Wisata Gunungkidul dan Bantul Turun Drastis, TWC Justru Melesat
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup