Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 29 Juni 2020 | 22:48 WIB
Sejumlah warga berolahraga menggunakan sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (7/6). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJogja.id - Kematian mendadak ketika masyarakat bersepeda di tengah pandemi covid-19 mendapat perhatian sejumlah ahli kesehatan.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga sebagai dokter kesehatan, dr. Rustamaji, M.Kes menanggapi hal tersebut. Dianjurkannya berolahraga menggunakan masker juga mempengaruhi oksigen yang dihirup manusia.

"Olahraga tentu sangat penting dilakukan saat situasi seperti ini untuk menguatkan imun. Namun masyarakat juga harus menggunakan masker untuk menjaga agar tidak menyebarkan droplet atau sampai terkena droplet dari orang lain," kata Rustamaji dihubungi wartawan, Senin (29/6/2020).

Ia menjelaskan asupan oksigen jelas berkurang ketika berolahrag menggunakan masker. Maka dari itu masyarakat yang berencana berolahraga lebih baik membatasi porsi olahraga.

Baca Juga: Rapat Terinterupsi Pengumuman: Ada 10 Orang Positif Corona di Gedung DPR

"Jadi tidak perlu memforsir, contoh sebelumnya bisa bersepeda hingga ke wilayah Pakem (Sleman). Nah saat ini dikurangi separuhnya," kata dia.

Rustamaji menekankan kepada masyarakat yang memilih berolahraga sepeda agar memperhatikan apakah memiliki penyakit penyerta. Masyarakat khususnya kaum tua harus konsultasi olahraga apa yang sesuai dengan dokter.

"Jadi perlu diketahui apakah punya penyakit penyerta. Lalu ketika ada faktor penyerta yang berbahaya seperti sakit jantung, pembuluh vaskuler, hipertensi, karena saat olahraga kebutuhan oksigen kan meningkat. Mengedarkan oksigen itu akan sedikit bermasalah," terang dia.

Terkait kebanyakan masyarakat yang berolahraga dengan menggunakan masker, Rustamaji memberi tips saat mulai kelelahan, masker bisa dibuka sedikit. Namun setelah menghirup nafas panjang masker harus menutup hidung dan mulut kembali.

"Bisa dibuka sedikit maskernya ketika nafas mulai sedikit tersengal. Tapi perlu diingat saat bersepeda jarak juga diperhatikan, bisa dibuat 10-20 meter dari pesepeda yang lain," jelas dia.

Baca Juga: Pasien Virus Corona di ICU Berisiko Alami Masalah Jantung, Ini Temuannya!

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan olahraga setelah lama tak beraktivitas untuk memperhatikan kecepatan saat berolahraga.

"Misal mereka memutuskan bersepeda, maka kecepatannya perlu diperhatikan. Tidak perlu cepat-cepat, termasuk memperhatikan jalur yang akan dipilih. Meskipun jalur tanjakan sangat digandrungi pesepeda, sebaiknya perlu diperhatikan lebih baik lagi agar tak terjadi hal yang tak diinginkan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan seorang anggota polisi dinyatakan meninggal karena kelelahan saat bersepeda di wilayah, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Sleman, Minggu (28/6/2020) pagi.

Pria 54 tahun yang menjadi anggota Satuan Sabhara Polsek Turi, Aiptu Sutriyanta ini diketahui memiliki penyakit jantung dan gagal ginjal. Saat ini jenazah telah dimakamkan di TPU wilayah Bangunkerto, Turi.

Load More