SuaraJogja.id - Minim pasokan diduga membuat harga daging ayam di pasar tradisional di Kabupaten Gunungkidul melonjak. Biasanya, harga daging ayam potong di pasaran berada di kisaran Rp32.000 per kilogram, sedangkan sekarang sudah menyentuh Rp42.000 per kilogram setelah beberapa hari terakhir terus merangkak naik.
Wahyu, seorang pembeli di Pasar Trowono, Paliyan, Gunungkidul, mengaku kaget dengan kenaikan harga daging ayam ini. Ia mengaku, terakhir membeli daging ayam harganya masih di kisaran Rp34.000 per kilogram. Namun pada Selasa (30/6/2020) pagi, kata dia, harganya meroket.
“Saya beli satu kilogram Rp42.000,” kata Wahyu pada HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, Selasa.
Dirinya berharap agar harga daging ayam kembali stabil, sehingga ada kepastian di pasaran.
Baca Juga: Edan! Harga Ayam Potong di Pasar Ini Tembus Rp 70.000 per Kilo
“Ya kalau berubah-ubah dan terus naik kami harus menambah biaya untuk memenuhi kebutuhan membeli daging ayam,” katanya.
Senada, Darsih, seorang penjual daging ayam di Pasar Trowono, mengatakan bahwa harga daging ayam memang nail. Menurutnya, itutidak lepas dari minimnya pasokan ayam potong, sedangkan permintaan di pasaran masih relatif tinggi.
“Kalau hari ini [Selasa] saya jual Rp40.000 per kilogram,” tutur Darsih.
Ia mengungkapkan, langkanya stok terlihat dari jatah ayam potong yang diberikan pemasok. Pada saat normal dia meminta 150 ekor ayam dan langsung diberi, tetapi pada Selasa pagi hanya 100 ekor yang diberikan.
“Pemasok bilang stoknya tidak ada, sehingga ada pengurangan pasokan,” ungkapnya.
Baca Juga: Harga Ayam Meroket Jelang Lebaran, Tembus Rp 40 Ribu per Kilo
Sementara itu, pedagang daging ayam lainnya, Noviatun, menambahkan bahwa minimnya stok ayam membuatnya mencari pasokan sampai ke luar daerah. Ia bahkan terpaksa mencari stok sampai ke Kulon Progo.
“Berangkat pagi atau siang dan pulangnya malam hanya untuk memperoleh stok ayam,” kata Noviatun.
Ia menilai, kelangkaan stok membuat harga ayam naik, sehingga berpengaruh terhadap penjualan.
“Harga dari pemasok sudah naik. Jadi kami harus menyesuaikan harga agar tidak merugi,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul Johan Eko Sudarto sendiri membenarkan adanya kenaikan harga daging ayam potong di pasaran. Ia menduga, naiknya harga ayam berkaitan dengan berkurangnya stok di pasaran, yang kemudian memengaruhi harga jual.
“Untuk komoditas lainnya masih stabil,” tutur Johan.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
Demi Keuntungan, Pedagang Nekat Jual Ayam Gelonggongan, Kini Berakhir di Penjara
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan