Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Fitri Asta Pramesti
Kamis, 02 Juli 2020 | 13:12 WIB
Toto Rahardjo, Pendiri Sanggar Anak Alam (SALAM) Yogyakarta

"Pendidikan harusnya melahirkan manusia yang bukan follower, tetapi manusia yang tahu jati diri, memahami kelemahan dan kelebihan yang ada di dalam dirinya."

“Jika menginginkan perubahan pendidikan, kita tidak perlu menunggu perubahan politik negara. Yang perlu kita gerakkan adalah perubahan dari masyarakat," tandasnya.

Sekadar informasi, webinar seri 3 Kongres Kebudayaan Desa yang digelar pada Kamis (2/7/2020) berupaya mengulik pemasalahan pendidikan dan menawarkan pendidikan alternatif. Mulai dari bagaimana cara memulai pendidikan yang membabaskan dari tataran desa.

Hingga apa saja syarat yang dibutuhkan untuk membangun pendidikan yang mendukung nilai-nilai luhur, seperti kejujuran dan budaya anti korupsi. Karena, pendidikan butuh peran aktif orangtua dan masyarakat. Mereka tidak bisa sekadar menitipkan anaknya di sekolah lalu lepas tangan.

Baca Juga: Akankah Perekonomian Membaik di Era New Normal?

Load More