SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menerima alat peringatan dini tsunami baru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Alat berupa monitor tersebut dapat mendeteksi tsunami dari berbagai wilayah di Indonesia.
Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, alat peringatan dini tsunami tersebut merupakan bantuan dari BMKG yang berfungsi untuk memberikan informasi apabila ada gempa yang berpotensi tsunami, alat tersebut dapat mengetahui secara real time.
Ia mengatakan, alat tersebut langsung tekoneksi dengan perangkat milik BMKG, sehingga BPBD Bantul dapat mengetahui informasi lebih cepat. Dwi menjelaskan, sebelumnya ia membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk menerima informasi gempa.
"Sekarang kurang dari tiga menit, sudah bisa temonitor dan terdeteksi di mana gempanya dan kedalamannya berapa," ujarnya saat ditemui SuaraJogja.id di Kantor Bupati Bantul, Kamis (2/6/2020).
Dwi mengatakan, alat tersebut juga dapat memberitahukan apakah gempa yang terjadi memiliki potensi tsunami atau tidak. Alat tersebut berupa sebuah monitor televisi berukuran besar yang bisa menunjukkan pusat gempa dan sebagainya.
Menurut keterangannya, monitor tersebut dapat menujukkan potensi gempa dari seluruh Indonesia dengan kekuatan di atas 5 skala richter (SR). Sementara, gempa dengan kekuatan di bawah 5 SR sulit terjangkau. Monitor hanya akan menampilkan gempa dengan kekuatan di bawah 5 SR untuk sekitar Kabupaten Bantul saja.
Sudah mulai digunakan, Dwi menyebutkan, alat ini sangat bermanfaat untuk memberikan informasi kepada masyarakat jika keadaan menuntut untuk dilakukan evakuasi. Informasi yang diterima BPBD dapat segera tersampaikan ke masyarakat.
"Bantul adalah salah satu daerah yang memiliki potensi besar terhadap ancaman gempa dan tsunami," imbuhnya.
Pantai Selatan menjadi salah satu wilayah di Bantul yang memiliki potensi tinggi terhadap ancaman gempa dan tsunami. Hasil kajian memaparkan, laut selatan memiliki potensi gempa berkekuatan di atas 7 SR. Angka tersebut turut menimbulkan potensi tsunami yang tinggi.
Baca Juga: Korban Tsunami Banten Blokir Jalan, Kepala BPBD: Nggak Perlu Jadi Berita
Dwi menambahkan, ketika menerima informasi gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami, ia mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik. Masyarakat diminta mengikuti anjuran pemerintah terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan. Sebisa mungkin masyarakat harus segera menjauhi pantai untuk menyelematkan diri.
"Gelombang laut tsunami itu kan kecepatannya melebihi kecepatan peswat jet, jadi waktunya tidak lama," tukasnya.
BPBD Bantul sendiri sudah memiliki sirene untuk memberikan peringatan jika akan terjadi tsunami. Sirene tersebut terpasang di sepanjang pantai selatan dan secara rutin setiap bulan dilakukan pemeriksaan. Sembilan sirene tersebut juga terkoneksi dengan pengeras suara di tempat ibadah.
Berita Terkait
-
Nekat Jalan Kaki Dari Malaysia, 3 Warga Sambas Hilang di Hutan Kalimantan
-
Tak Ada Refleksi 14 Tahun Gempa, Bantul Tetap Ziarah Korban Tanpa Identitas
-
Jakarta Timur Berpotensi Diguyur Hujan Disertai Petir Sore Nanti
-
BMKG Prediksi Cuaca Buruk Melanda Indonesia Hingga 22 Mei
-
Warga Bantaran Sungai di Lebak Banten Diminta Waspada Banjir
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Sejumlah Wilayah di Sleman Alami Hujan Abu
-
Aktivitas Merapi Meningkat: Awan Panas Sejauh 2 KM, BPPTKG: Masyarakat Jangan Panik, Tapi...
-
Setelah Pembatasan Gagal, Jogja Ambil Langkah Ekstrem: Larang Total Kantong Plastik Sekali Pakai
-
SaveFrom vs SocialPlug Download Speed Comparison: A Comprehensive Analysis
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia