SuaraJogja.id - Sengatan ubur-ubur kembali menyerang wisatawan Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul. Sejak Sabtu (4/7/2020) hingga Minggu (5/7/2020), sudah 200 lebih orang yang disengat ubur-ubur atau impes.
Menurut keterangan Sekretaris II Sarlinmas Wilayah III Parangtritis Rinto Rafli, 200-an wisatawan yang tersengat ubur-ubur itu tercatat melalui Posko Sarlinmas Parangtritis karena membutuhkan pengobatan selama Sabtu lalu hingga Minggu siang.
“Ada juga yang tidak diobati, tidak tercatat,” kata dia, Minggu, dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id.
Rinto mengatakan, serangan ubur-ubur itu sebenarnya sudah terjadi sejak akhir Mei dan awal Juni lalu. Namun, saat itu belum banyak yang tersengat karena wisatawannya juga sedikit dan sebagian besar adalah warga lokal.
Sementara, kali ini cukup banyak orang yang tersengat karena jumlah wisatawan juga banyak. Serangan ubur-ubur menimpa anak-anak dan orang dewasa, tetapi sebagian besar adalah anak-anak karena mereka biasanya tergoda untuk memegang binatang laut yang memiliki bentuk menarik dengan gelembung, akar, dan warna kebiruannya itu.
Setelah terkena sengatan ubur-ubur, korban akan merasakan gatal-gatal, perut mulas, area punggung panas, hingga luka ringan kemerahan. Kendati demikian, Rinto memastikan, korban sengatan ubur-ubur itu tidak ada yang sampai mendapatkan dampak fatal atau dibawa ke rumah sakit.
“Semua korban dapat ditolong dengan pengobatan tradisional oleh anggota Sarlinmas,” ujar Rinto.
Koordinator Sarlinmas Wilayah III Parangtritis Ali Sutanto menambahkan, ancaman serangan ubur-ubur kemungkinan terjadi sampai akhir Juli atau bersamaan dengan musim dingin. Ia pun meminta para wisatawan untuk berhati-hati dan tidak menyentuh ubur-ubur.
“Biasanya anak-anak tergoda untuk memegang karena bentuknya yang lucu,” ucap Ali.
Baca Juga: Kawanan Ubur-ubur Serbu Pantai Kulon Progo, Pengunjung Diminta Waspada
Diberitakan sebelumnya, pada pertengahan Juni lalu puluhan wisatawan juga tersengat ubur-ubur di pantai yang sama. Korban sengatan ubur-ubur tersebut cukup diobati dengan ramuan tradisional seperti cuka, alkohol, dan salep oleh Sarlinmas.
Berita Terkait
-
Serasa Santai di Hawaii, Pondok Bambu Rangdo Parangtritis Jadi Viral
-
Kawanan Ubur-ubur Serbu Pantai Kulon Progo, Pengunjung Diminta Waspada
-
Disengat Ubur-Ubur, Wisatawan di Pantai Yogyakarta Gatal-gatal
-
Waspada, Sengatan Ubur-Ubur di Pantai Jogja Masih Mengancam Sampai Agustus
-
Top 5 SuaraJogja: Pengantin Wanita Nyosor, Sengatan Ubur-Ubur Pantai Jogja
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka