SuaraJogja.id - Identitas mayat perempuan yang ditemukan petani bawang di sumur area persawahan Pedukuhan XI, Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Senin (6/7/2020), sudah diketahui. Pihak kepolisian mengungkapkan, korban bernama Zuni Hanifa.
Zuni merupakan warga Bapangan, Karangsewu, Galur, Kulon Progo. Namun, hingga saat ini pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab kematian perempuan 32 tahun tersebut.
"Penyebab kematian masih belum diketahui, masih kita dalami," ujar Kapolsek Panjatan AKP Maryanto kepada awak media, Senin.
Maryanto menyampaikan, dari hasil pemeriksaan lebih lanjut di RSUD Wates, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Disebutkan sebelumnya, mayat korban ditemukan dalam keadaan mengenakan baju putih bermotif garis hitam dan celana pendek cokelat.
Baca Juga: Hendak Menyiram Bawang, Warga Temukan Perempuan Tewas di Sumur Tengah Sawah
Pihak kepolisian juga sempat menguras sumur tempat ditemukannya jenazah korban dengan mesin diesel untuk mencari barang bukti pendukung lainnya. Namun hasilnya tetap nihil, sehingga proses penyelidikan masih akan dilanjutkan dengan melibatkan pihak terkait lainnya untuk mengungkap penyebab kematian korban.
Sementara itu, Dukuh Bapangan Widodo mengatakan, dirinya mengetahui info bahwa Zuni ditemukan tewas di sumur area persawahan dari grup-grup yang ada di media sosial. Korban sendiri diketahui sudah dua malam tidak pulang ke rumahnya.
"Sejak malam Minggu sekitar kemarin Zuni pergi. Tadi pagi pukul 08.00 WIB orang tuanya ke rumah saya untuk bareng-bareng mencari," ujar Widodo.
Widodo sempat berkoordinasi dahulu dengan pihak kepolisian setelah mendapat informasi tersebut. Dengan mencocokkan foto korban dengan identitas dari keluarga yang bersangkutan, baru Widodo bisa membenarkan bahwa benar jasad tersebut adalah Zuni.
"Saya pergi ke rumah orang tua korban untuk menanyakan baju yang dipakai korban, ternyata sesuai dengan yang ada di foto. Seketika bapaknya langsung menangis," ungkapnya.
Baca Juga: Mayat Perempuan Berjilbab Belumuran Darah di Mojokerto Berusia 25 Tahun
Widodo menuturkan, korban belum lama ini pulang dari Malaysia setelah bekerja. Informasi tambahan yang didapat lainnya menyebutkan bahwa korban mengalami depresi setelah berkenalan dengan laki-laki asal Bantul yang saat ini masih dicari keberadaannya.
Berita Terkait
-
Mulut Berbusa usai Check In Bareng Cewek di Hotel, MS Tewas Gegara Overdosis Obat Kuat?
-
Pakai Celana Gambar Doraemon, Wanita Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Menggambang di Penjaringan
-
Berkaus Coklat, Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Atas Tumpukan Sampah Kali Cengkareng
-
Usai Jurnalis Tewas di Hotel, Kini Mayat Wanita Bercelana Doraemon Ngambang di Kali Cengkareng
-
Review Novel 'Sumur': Pergi atau Bertahan, Tak Ada yang Benar-Benar Menang
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara