SuaraJogja.id - Kebudayaan desa identik dengan sikap gotong royong dan musyawarahnya. Namun seiring berjalannya waktu kebudayaan desa juga mulai mengalami pergeseran dan menemui sejumlah masalah. Jelang new normal, timbul harapan banyak orang untuk kembali membangkitkan semangat serta jati diri dari kebudayaan desa.
Melalui bincang online webinar Kongres Kebudayaan Desa 2020, Senin (6/7/2020), Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Dr. Anwar Sanusi, Ph.D menyampaikan sejumlah pendapatnya mengenai kebudayaan desa khususnya demi menyongsong tatanan Indonesia baru.
Kali ini, Anwar mencoba menyoroti pentingnya 'Cosmopolitan Governance' demi kemajuan desa. Di mana, 'Cosmopolitan Governance' sendiri sebenarnya merupakan konsep pengelolaan tata pemerintahan yang berorientasi pada penemuan nilai-nilai yang bisa diterima secara universal.
Anwar juga menambahkan bahwa terdapat beberapa Indikator yang menunjukkan tegaknya prinsip 'Cosmopolitan Governance' di desa atau dalam sebuah komunitas.
Baca Juga: Semua Kemewahan Ada di Desa, Gede Robi Ajak Pemuda Desa Berbangga Diri
Beberapa di antaranya yakni yang pertama terciptanya keselamatan fisik warga masyarakat dari tindakan di luar ketentuan hukum.
Kemudian kedua ada keselamatan atas berkeyakinan tanpa ada nya paksaan, keselamatan keluarga dan keturunan, keselamatan harta benda dan milik pribadi di luar prosedur hukum, serta yang terakhir yakni keselamatan profesi.
"Kalau kelima indikator tadi sudah ada mendasar dalam kemasyarakatan, itu artinya kinerja dari tata pemerintahan desa tersebut sudah mengaplikasikan yang namanya 'Cosmopolitan Governance' secara optimal," sebut Anwar.
Untuk kedepannya, Anwar berharap lebih banyak lagi desa-desa yang menerapkan 'Cosmopolitan Governance' terlebih menyongsong tatanan Indonesia baru.
Menurutnya 'Cosmopolitan Governance' yang bersifat universal ini mampu meredam permasalahan-permasalahan di desa seperti money politic, rasisme, sekaligus menguatkan solidaritas antar warga.
Baca Juga: Sikapi Pandemi, Greg: Saatnya Pemuda Desa Bergerak dan Lakukan Langkah Ini
"Hal ini dapat dilakukan dengan bertahap dan perlahan, warga desa bisa memulai untuk hidup beradaptasi dengan cara menguatkan nilai-nilai universal yang sudah ada di lingkungan mereka," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Buka-bukaan Sekjen Kemnaker Soal Tantangan Masa Depan Ketenagakerjaan Indonesia
-
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Sebut Negara Harus Adil soal Kesempatan Kerja
-
Sekjen Kemnaker: Penyiapan SDM Unggul Perlu dalam Hadapi Perkembangan Teknologi AI
-
Rasakan Pengalaman Nonton Thriller yang Unik di Film Antologi Pembunuhan Bertajuk 'New Normal'
-
Aktif Sebagai Birokrat dan Akademisi, Sekjen Kemnaker Raih Penghargaan The Indonesian Next Leader
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi