SuaraJogja.id - Rasa haru, senang, sekaligus sedih menggelayuti hati Rika Daru Effendi, seorang pedagang sapi di Karangasem, Argomulyo, Sedayu, Bantul. Pasalnya, salah satu hewan kurban dagangannya dibeli oleh orang nomor satu di Indonesia, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan senyum yang merekah, Rika mengaku senang dipercaya menjual hewan kurban ke presiden.
Ditemui di teras rumahnya, Rika menceritakan mulanya sapi kesayangannya tersebut mengikuti kontes sapi di Pasar Grabag, Magelang tiga bulan lalu. Kemudian, Rika didatangi seorang mantri yang menawarkan agar sapi miliknya mengikuti seleksi untuk hewan kurban Presiden Jokowi.
Tiga hari kemudian, datang petugas dari kabupaten yang melakukan survei dan mengatakan akan mengajukan sapi Rika ke tingkat provinsi. Selanjutnya, petugas dari provinsi datang melakukan pengecekan kesehatan kepada hewan ternak milik Rika. Sapi berjenis simental tersebut diambil darah dan kotorannya untuk diperiksa kondisi kesehatan.
"Kemarin yang diseleksi Sleman dua, Bantul tiga. Alhamdulillah yang masuk si Gombloh punya saya ini," ujar Rika, menyebut sapinya dengan nama si Gombloh, pada SuaraJogja.id, Rabu (8/7/2020).
Setelah melalui tawar menawar harga, sapi seberat 93 kg tersebut terjual seharga Rp87 Juta. Rika menerima kabar mengenai kesepakatan jual-beli pada Juni lalu. Saat ini, Rika masih akan merawat hewan kurban tersebut hingga satu hari menjelang perayaan Iduladha. Kabarnya, sapi tersebut akan dipotong di daerah Kalibawang atau Gedung Agung.
Terlampau senang dan percaya, Rika mengaku tidak menerima ketika akan diberi uang muka. Ia mengatakan, pembayaran dapat dilakukan langsung pada saat sapi dikirimkan ke lokasi pemotongan. Sebelumnya, Rika berniat untuk tetap merawat Gombloh dan menyertakannya pada kompetisi berikutnya.
"Niatnya mau saya rawat dulu, saya gedein lagi, tapi karena yang nawar Presiden, ya saya luluh duluan," ujar Rika dengan senyum tipis.
Rika juga merasa bangga dapat mewakili pedagang sapi di Kabupaten Bantul dalam menyediakan hewan kurban untuk presiden. Sebelumnya, tak pernah ada pedagang sapi di Bantul yang dagangannya pernah dibeli oleh presiden. Jika tidak dibeli presiden, Rika berencana untuk tetap merawat sapi yang sudah ia pelihara selama dua tahun tersebut.
Rasa sedih tetap bergelayut di benaknya karena harus berpisah dengan sapi kesayangannya tersebut. Ia sudah merawat Gombloh sejak remaja. Bagi Rika, keberadaan Gombloh sudah seperti saudara yang setiap hari ditemui. Nama Gombloh, yang berarti besar, merupakan harapan Rika agar peliharaannya tersebut terus tumbuh besar, subur, dan gagah.
Baca Juga: Ada Pandemi, Pedagang Hewan Kurban di Depok Pasrah dengan Hasil Penjualan
Selain Gombloh, Rika juga memiliki satu ekor sapi dengan jenis yang sama bernama Arjuna. Setiap tahun pada perayaan Iduladha, Rika mampu menjual antara 50 hingga 60 ekor sapi ke berbagai daerah di DIY. Setiap enam bulan sekali sapi peliharannya diberi obat cacing dan diperiksa oleh ahli kesehatan hewan.
Berita Terkait
-
Jokowi Ingatkan Capaja TNI Polri Konsisten terhadap Ideologi Negara
-
Roy Marten Mau Bikin Konten YouTube Bareng Jokowi
-
Jokowi ke Capaja TNI-Polri: Tak Bisa Lagi Bekerja Monoton dan Standar
-
Ada Pandemi, Pedagang Hewan Kurban di Depok Pasrah dengan Hasil Penjualan
-
Gugus Tugas Sebut Pedagang Hewan Kurban di Depok Tak Wajib Test Corona
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
24 Jam di Malioboro Tanpa Kendaraan: Wali Kota Pantau Langsung, Evaluasi Ketat Menuju Pedestrian Permanen
-
Target Ambisius Bantul, Kemiskinan Bakal Hilang di 2026, Ini Strateginya
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD