SuaraJogja.id - Beberapa sektor kehidupan mulai merangkak untuk bangkit kembali setelah terhempas badai pandemi Covid-19, yang hingga kini belum usai. Salah satu bisnis yang sedang mencoba berlari lagi adalah pasar mobil dan sepeda motor bekas Putra Jambul Auto di Kabupaten Kulon Progo.
Pasar mobil dan motor bekas yang beralamat di Jl Brosot-Nagung, Jogahan, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo tersebut mulai kembali menggeliat di awal Juli ini. Memang belum begitu signifikan, tapi kenaikan itu mulai bisa dirasakan oleh bisnis tersebut.
“Geliat di pasar mobil dan motor bekas ini sudah mulai terasa pergerakan peningkatannya sejak awal Juli ini,” kata marketing Putra Jambul Auto Lilik Windriyanto, Jumat (10/7/2020).
Dikatakan Lilik, penurunan penjualan di dealer ini cukup terasa semenjak adanya pandemi Covid-19. Jika sebelumnya pihaknya bisa menjual rata-rata 20 mobil per bulan, saat memasuki pandemi Covid-19, tepatnya pada Maret, penjualan langsung terjun bebas dengan 12 mobil saja yang mampu terjual.
Baca Juga: Penjualan Mobil Honda Naik 93 Persen di Juni, Separuhnya dari Jalur Online
Belum lagi, kondisi tersebut makin tidak karuan saat memasuki bulan-bulan berikutnya, di antara bulan April dan Mei. Jika April sudah turun di angka 8 unit mobil saja yang berhasil terjual, untuk Mei pihaknya hanya bisa menjual 4 unit mobil.
Baru saat memasuki Juni, pasar mulai merasakan angin segar kembali setelah sempat tercekik karena sedikitnya mobil yang terjual. Pada Juni tersebut pihaknya sudah mampu menjual 10 unit mobil, sedangkan untuk di awal Juli ini saja sudah ada sekitar 4 unit mobil yang laku terjual.
“Bulan Mei itu puncak sepi-sepinya pembeli, nah baru di awal bulan Juli ini ada tambahan masukan yang cukup menjanjikan," ungkapnya
Pemilik dealer mobil yang lainnya, Arif, menuturkan lebih lanjut dampak yang terasa akibat pandemi Covid-19 ini, yakni banyaknya pedagang yang merugi. Pasalnya, tidak sedikit dari penjual itu yang sudah menimbun stok cukup banyak, tetapi tak bisa terjual.
Pemilik Banyunili Mobilindo ini mengatakan bahwa memang tidak sedikit yang harus menjual di bawah harga pembelian. Hal itu tak bisa dihindari karena memang harga jual selama pandemi ini juga ikut terpukul turun.
Baca Juga: Penjualan Mobil Honda Merangkak Naik di Tengah Pandemi COVID-19
“Mudah-mudahan ini segera membaik, kemarin kita sempat merugi juga,” kata Arif.
Berita Terkait
-
Penjualan Mobil Oktober Tertinggi di 2024
-
4 Tipe Pembeli Mobil di Indonesia, Ada yang Buat Gaya-gayaan!
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
Penjualan Mobil di September Anjlok Lagi
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony
-
Hasil Temuan Tim Pencari Fakta UGM Soal Dugaan Plagiasi Atas Buku Sejarah Madiun yang Ditulis Sri Margana dkk
-
Cegah Tindakan Pelecehan Terhadap Anak, Ini Tips Sampaikan Pendidikan Seksual kepada Buah Hati
-
Pola Penyakit di Indonesia Alami Pergeseran, Pakar Sebut Gaya Hidup Jadi Pemicu
-
Gelar Simposium di UIN Sunan Kalijaga, Ini Sembilan Rekomendasi Gusdurian Soal Kebebasan Beragama di Indonesia