Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 10 Juli 2020 | 15:25 WIB
Salah satu penjual mobil di Kulon Progo mulai membersihkan mobil-mobilnya untuk dijual, Jumat (10/7/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Beberapa sektor kehidupan mulai merangkak untuk bangkit kembali setelah terhempas badai pandemi Covid-19, yang hingga kini belum usai. Salah satu bisnis yang sedang mencoba berlari lagi adalah pasar mobil dan sepeda motor bekas Putra Jambul Auto di Kabupaten Kulon Progo.

Pasar mobil dan motor bekas yang beralamat di Jl Brosot-Nagung, Jogahan, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo tersebut mulai kembali menggeliat di awal Juli ini. Memang belum begitu signifikan, tapi kenaikan itu mulai bisa dirasakan oleh bisnis tersebut.

“Geliat di pasar mobil dan motor bekas ini sudah mulai terasa pergerakan peningkatannya sejak awal Juli ini,” kata marketing Putra Jambul Auto Lilik Windriyanto, Jumat (10/7/2020).

Dikatakan Lilik, penurunan penjualan di dealer ini cukup terasa semenjak adanya pandemi Covid-19. Jika sebelumnya pihaknya bisa menjual rata-rata 20 mobil per bulan, saat memasuki pandemi Covid-19, tepatnya pada Maret, penjualan langsung terjun bebas dengan 12 mobil saja yang mampu terjual.

Baca Juga: Penjualan Mobil Honda Naik 93 Persen di Juni, Separuhnya dari Jalur Online

Belum lagi, kondisi tersebut makin tidak karuan saat memasuki bulan-bulan berikutnya, di antara bulan April dan Mei. Jika April sudah turun di angka 8 unit mobil saja yang berhasil terjual, untuk Mei pihaknya hanya bisa menjual 4 unit mobil.

Baru saat memasuki Juni, pasar mulai merasakan angin segar kembali setelah sempat tercekik karena sedikitnya mobil yang terjual. Pada Juni tersebut pihaknya sudah mampu menjual 10 unit mobil, sedangkan untuk di awal Juli ini saja sudah ada sekitar 4 unit mobil yang laku terjual.

“Bulan Mei itu puncak sepi-sepinya pembeli, nah baru di awal bulan Juli ini ada tambahan masukan yang cukup menjanjikan," ungkapnya

Pemilik dealer mobil yang lainnya, Arif, menuturkan lebih lanjut dampak yang terasa akibat pandemi Covid-19 ini, yakni banyaknya pedagang yang merugi. Pasalnya, tidak sedikit dari penjual itu yang sudah menimbun stok cukup banyak, tetapi tak bisa terjual.

Pemilik Banyunili Mobilindo ini mengatakan bahwa memang tidak sedikit yang harus menjual di bawah harga pembelian. Hal itu tak bisa dihindari karena memang harga jual selama pandemi ini juga ikut terpukul turun.

Baca Juga: Penjualan Mobil Honda Merangkak Naik di Tengah Pandemi COVID-19

“Mudah-mudahan ini segera membaik, kemarin kita sempat merugi juga,” kata Arif.

Kondisi hampir serupa juga dialami oleh pedagang sepeda motor bekas. Selama di bulan-bulan awal pandemi Covid-19, mereka harus pasrah tidak bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah seperti biasanya dari penjualan sepeda motor yang ada.

Ditambah lagi, banyak konsumen yang mengurungkan niat untuk membeli karena memang saat pandemi Covid-19 ini pemerintah lebih menganjurkan masyarakat untuk di rumah saja. Namun, memang kondisi tersebut mulai berangsur baik memasuki Juni dan terus berlanjut hingga di awal Juli ini.

“Bulan Juni kemarin sudah ada belasan yang kita bisa jual, rata-ratanya naik dari bulan sebelumnya jadi sekitar 25 per bulan,” kata Sudarman, pemilik showroom motor bekas.

Sudarman berharap, pandemi Covid-19 bisa segera selesai dan ekonomi terus membaik.

Foto: Salah satu penjual mobil di Kulon Progo yang mulai membersihkan mobil-mobilnya untuk dijual, Jumat (10/7/2020).

Load More