SuaraJogja.id - Sebanyak empat elang yang sebelumnya direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Raptor SFF Bunder kembali dilepasliarkan di kompleks Stasiun Flora dan Fauna Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bunder, Gunungkidul.
Kepala BKSDA Yogyakarta Muhammad Wahyudi menerangkan, pelepasan empat burung elang dilakukan pada Jumat (10/7/2020).
"Ada empat burung pemangsa yang kami lepaskan. Empat burung tersebut terdiri dari dua Elang Ular Bido dan dua Elang Alap Jambul," kata Wahyudi dalam rilis yang diterima SuaraJogja.id, Minggu (12/7/2020).
Burung pemangsa tersebut telah menjalani rangkaian assesment dan rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Raptor SFF Bunder di bawah pengelolaan BKSDA Yogyakarta. Setelah melalui assesment dan diobservasi dari aspek kesehatan termasuk perilakunya, satwa tersebut dilepaskan BKSDA dan dinyatakan siap kembali ke habitatnya.
Baca Juga: Sudah Hampir Punah, 120 Bayi Penyu Dilepas di Pantai Goa Cemara
"Ini salah satu harapan dari kegiatan konservasi satwa liar bahwa satwa dapat kembali lagi ke alam," tambah dia.
Burung Elang Ular Bido atau (Spilornis cheela) sendiri berasal dari penyerahan masyarakat Sleman dan Gunungkidul pada akhir Mei 2019 silam, sedangkan Alap-Alap jambul atau bernama ilmiah Accipiter trivirgatus diserahkan sekitar Mei 2020.
"Dari sini kami melihat ekosistem satwa harus terjaga. Penyerahan satwa dari masyarakat Sleman dan Gunungkidul ke BKSDA, lalu kami lanjutkan dengan melepasliarkan mereka," tutur dia.
Wahyudi mengungkapkan, pelepasliaran merupakan agenda rutin dari BKSDA Yogyakarta. Penilaian satwa di SFF Bunder dilakukan secara rutin untuk menilai kesiapan satwa.
"Kegiatan ini juga sesuai dengan arahan Dirjen KSDAE KLHK untuk mempercepat proses pelepasliaran satwa yang masih terdapat di pusat rehabilitasi satwa. Dilepaskannya burung pemangsa itu, kandang satwa dapat diisi kembali oleh burung pemangsa lain untuk proses persiapan lepas liar berikutnya," kata dia.
Baca Juga: Harimau Sumatra Masuk Perangkap BKSDA, Begini Penampakannya
Berita Terkait
-
Fakta Menarik Elang Jawa: Inspirasi Burung Garuda yang Terancam Punah
-
Film Seni Memahami Kekasih: Lebih dari Sekadar Film Cinta-cintaan!
-
Serangan Elang Emas di Norwegia Meresahkan, Seorang Balita Diserang hingga Tersayat dan Dijahit
-
Road to BRI Liga 1: Profil PSS Sleman, Menanti Hasil Jor-joran Super Elang Jawa
-
3 Rekomendasi Film Elang El Gibran, 'Seni Memahami Kekasih' Teranyar
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar