"Bisa jadi karena masalah jaringan atau keterbatasan lain. Kami akan cari tahu alasan mereka tidak ikut MPLS," jelasnya.
Secara terpisah, SMA Gotong Royong Yogyakarta juga menggelar MPLS daring. Namun, karena keterbatasan fasilitas dan sarana pendidikan, MPLS dilakukan hanya melalui Whatsapp Grup (WAG) sekolah dan peserta didik atau orang tua murid.
MPLS diikuti 17 siswa SMP dan SMA. Sebanyak empat di antaranya merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) slow learner.
Selain MPLS daring, sekolah juga memberikan bantuan sembako pada siswa. Sembako diberikan karena kebanyakan siswa dari sekolah tersebut berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.
Baca Juga: Masuk Zona Merah, Boyolali Putuskan Siswa Tetap Belajar Dari Rumah
"Bagi siswa yang tidak bisa online karena tidak punya handphone, bisa datang ke sekolah untuk menanyakan informasi ke sekolah. Untuk yang sembako, sengaja kami berikan karena orang tua mereka sudah beli kuota untuk belajar daring, dan itu mengambil jatah beli beras. Makanya kami ganti dengan memberikan mereka sembako dari para donatur," ungkapnya.
Sementara, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan Disdikpora DIY sekaligus Ketua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DIY Didik Wardaya mengungkapkan, Disdikpora DIY memang masih mengharuskan MPLS dilakukan dengan model jarak jauh. Dalam surat edaran yang dikeluarkan, MPLS dilaksanakan daring atau semi-daring sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah.
"MPSL otomatis tidak ada [tatap muka]. Artinya, masa pengenalan lingkungan sekolah itu dilaksanakan dengan cara online dengan materi yang diberikan dengan cara online juga," ungkapnya.
Didik menambahkan, DIY masih menerapkan status tanggap darurat COVID-19 hingga 31 Juli 2020. Namun, pandemi ini belum diketahui kapan akan berakhir, sehingga berbagai antisipasi terus dilakukan Disdikpora DIY.
"Tampaknya sekolah harus banyak pertimbangan. Mungkin bisa sampai Oktober atau September akhir, pahit-pahitnya satu semester untuk pembelajaran daring. Semua sekolah sudah antisipasi itu," imbuhnya.
Baca Juga: Pemerintah Imbau Pihak Sekolah Tinjau Kembali Aturan Model Rambut Siswa
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Spesifikasi Kamera Oppo Find X8 Ultra Bocor, Gunakan Zoom Periskop Ganda
-
PPDB Diganti SPMB! Apa Bedanya? Cek Selengkapnya di Sini!
-
PPDB Berubah Jadi SPMB: Siswa Gagal Masuk Sekolah Negeri Diarahkan ke Swasta, Biaya Ditanggung Pemda
-
BEMP Sukses Buka Opening Crowd untuk Kembangkan Potensi Peserta
-
Xiaomi 15 Pro: Kamera 5x Optical Zoom, Baterai 90W, dan Snapdragon 8 Gen 4 Terbaru
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik