SuaraJogja.id - Pemda DIY memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau Masa Orientasi Siswa (MOS), Senin (13/07/2020). Tidak seperti biasanya, pengenalan sekolah tahun ajaran baru ini dilakukan secara daring untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di masa pandemi ini.
Salah satunya di SMKN 2 Yogyakarta, yang menggelar MPLS bagi 828 peserta didik baru. Sekolah mengenalkan visi-misinya melalui aplikasi Zoom sejak pagi hari.
"Kami memang menggelar MPLS secara daring untuk memenuhi protokol kesehatan selama pandemi karena jumlah murid yang sangat banyak," ungkap Ketua MPLS SMKN 2 Jogja Ridho Saputro di sela kegiatan, Senin siang.
Yang menarik, ada beberapa siswa baru yang tidak memahami MPLS sebagai bagian dari permulaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Dari pemantauan di Zoom, ada siswa yang tidak mengenakan seragam dan bahkan mengikuti kegiatan sambil rebahan di rumahnya.
Selain itu, ada siswa yang tidak mematuhi aturan tata tertib sekolah. Satu siswa mereka masih kedapatan berambut panjang dan belum potong rambut.
"Peraturan di sekolah, bagi siswa memang harus berambut pendek. Kami sudah memberikan pengertian pada mereka. Meskipun daring, MPLS jarak jauh ini harus ditaati dengan mengenakan seragam SMP atau MTs dan berpenampilan rapi," jelasnya.
Pelaksanaan MPLS daring selama tiga hari tersebut dimulai dengan mendaftarkan nama siswa dan kelas. Setelah terhubung, kepala sekolah dan narasumber lain menyampaikan paparan pada para siswa.
Dari total 828 peserta didik baru, baru 766 siswa yang terpantau mengikuti MPLS daring. Pihak sekolah belum mengetahui alasan siswa lainnya tidak ikut kegiatan tersebut.
Materi yang disampaikan dalam MPLS terdiri dari pengenalan visi-misi sekolah, wawasan kebangsaan, kurikulum, dan sarana serta prasarana sekolah. Selain itu, ada pula kehumasan dan dunia industri.
Baca Juga: Masuk Zona Merah, Boyolali Putuskan Siswa Tetap Belajar Dari Rumah
Sekolah juga mengundang pemateri dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Jogja serta psikolog. Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja juga menyampaikan materi tentang pandemi COVID-19, serta ada pihak kepolisian yang menyampaikan tentang bahaya kejahatan jalanan.
"Bisa jadi karena masalah jaringan atau keterbatasan lain. Kami akan cari tahu alasan mereka tidak ikut MPLS," jelasnya.
Secara terpisah, SMA Gotong Royong Yogyakarta juga menggelar MPLS daring. Namun, karena keterbatasan fasilitas dan sarana pendidikan, MPLS dilakukan hanya melalui Whatsapp Grup (WAG) sekolah dan peserta didik atau orang tua murid.
MPLS diikuti 17 siswa SMP dan SMA. Sebanyak empat di antaranya merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) slow learner.
Selain MPLS daring, sekolah juga memberikan bantuan sembako pada siswa. Sembako diberikan karena kebanyakan siswa dari sekolah tersebut berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.
"Bagi siswa yang tidak bisa online karena tidak punya handphone, bisa datang ke sekolah untuk menanyakan informasi ke sekolah. Untuk yang sembako, sengaja kami berikan karena orang tua mereka sudah beli kuota untuk belajar daring, dan itu mengambil jatah beli beras. Makanya kami ganti dengan memberikan mereka sembako dari para donatur," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
2026 Tol Jogja-Solo Sampai Kalasan Bisa Dinikmati, Ini Progres Terbarunya
-
Operasi Patuh Progo 2025 Yogyakarta Digelar, Knalpot Brong Disita dan Tilang di Tempat
-
Jogja Siaga Stunting, Data Terbaru Ungkap Ratusan Keluarga Berisiko: Ini yang Dilakukan Pemkot?
-
Rumah Dihancurkan, Warga Lempuyangan Ngamuk, PT KAI Dituding Tak Manusiawi Saat Eksekusi
-
SDM Rendah? Wanita Ini Lecehkan Yogyakarta di Instagram, Akunnya Langsung Raib