Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 15 Juli 2020 | 17:55 WIB
Ketua Umum Pusat PMI Jusuf Kalla (JK) meninjau pelatihan penggunaan Alat Pelindung diri (APD) kepada sejumlah relawan. (Foto dok. PMI)

SuaraJogja.id - Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Diperkirakan jumlahnya akan berlipat hingga bulan Agustus mendatang. Hal tersebut seperti diungkapkan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla.

Mantan Wakil Presiden selama dua periode tersebut mengatakan, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia bisa meningkat hingga mencapai 120.000 jika tidak ada intervensi maksimal untuk mencegah dan memutus rantai penularan. 

JK memaparkan bahwa Indonesia ketika awal pandemi ini pada bulan Maret, butuh waktu 2 bulan untuk mencapai angka 10.000 kasus positif. Sekarang hanya butuh waktu 7 hari untuk bertambah 10 ribu kasus positif.

"Karena itu saya perkirakan akhir Juli ini akan mencapai angka 100 ribu dan pada tanggal 17 Agustus, nanti jumlah penderita Covid di Indonesia akan mencapai 120.000, kalau tidak ada intervensi yang keras dari kita," kata JK saat memberi pengarahan pada pembukaan Musyawarah PMI DKI Jakarta ke-XII Tahun 2020 di Wisma PMI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Mie Ayam Tumini: Kuliner Legendaris di Jogja yang Wajib Kamu Kunjungi

Lebih lanjut dalam acara yang juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini, JK menegaskan bahwa salah satu cara paling efektif untuk menghambat penularan wabah virus corona adalah mengurangi pergerakan orang, selain upaya mematikan virus dengan cara melakukan penyemproran disinfektan.

"Tak ada cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus ini dengan mengurangi pergerakan. Mengenai caranya terserah pemerintah. Dan tentunya PMI tetap membantu dengan melakukan penyemprotan disinfektan karena hanya itu cara mematikan virus tersebut," ujar JK.

Load More