SuaraJogja.id - Pasar Bantengan memperpanjang daftar pasar yang ditutup akibat adanya kasus pedagang yang dinyatakan positif Covid-19. Pasar yang berada di Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul ini ditutup selama tiga hari mulai Kamis (16/7/2020) sampai dengan Sabtu (18/7/2020).
Penutupan Pasar Bantengan dikonfirmasi langsung oleh Camat Banguntapan Fauzan Mu’arifin ,yang mengatakan bahwa penutupan itu dilakukan untuk proses sterilisasi pasar. Nantinya di pasar tersebut akan dilakukan penyemprotan disinfektan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul.
“Memang dari hasil tes swab yang sudah dilakukan kemarin ada pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Fauzan, saat dihubungi awak media, Kamis.
Diketahui pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut merupakan seorang perempuan berusia 45 tahun. Saat ini pedagang pasar yang bersangkutan sudah dirawat di RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro, Bantul.
Baca Juga: Gairah Perusahaan untuk IPO Masih Ada di Tengah Pandemi
Penutupan pasar di Bantul ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya juga sudah terjadi penutupan pasar yang dimulai sejak pekan lalu, di antaranya Pasar Sungapan, Sedayu dan Sorobayan.
Tidak hanya pasar saja yang pernah dilakukan penutupan karena adanya kasus positif Covid-19. Fasilitas publik lainnya seperti Puskesmas Banguntapan 1 dan Banguntapan 2 juga sudah sempat ditutup karena terdapat satu nakes yang diketahui positif Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja menuturkan, tracing telah dilakukan terhadap orang-orang yang sekiranya melakukan kontak erat dengan pedagang tersebut. Selanjutnya, Dinkes Bantul akan mendata dan mewajibkan orang dengan kontak erat untuk menjalani rapid test.
"Nanti kalau memang reaktif akan langsung dilakukan swab test juga kepada yang bersangkutan," ungkap Agus.
Dikatakan Agus, hingga saat ini sudah ada sekitar 30 pasien yang dirawat di RSLKC. Namun menurutnya, kapasitas tempat tidur di rumah sakit tersebut masih mencukupi untuk menampung jika ada pasien baru.
Baca Juga: Rapid Test di Pasar Keputran Surabaya, 37 Pedagang dan Pembeli Reaktif
“Kesembuhan pasien juga tergolong tinggi, jadi ketersediaan tempat tidur masih cukup sampai saat ini," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul Sukrisna Dwi Susanta mengatakan, Pasar Bantengan tidak berada di bawah pengelolaan pihaknya. Pasar itu diketahui berada di bawah pengelolaan Dinas Pengendalian Penduduk KB Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPPKPMD) Bantul.
“Sampai saat ini memang terhitung sudah ada tiga pasar yang sempat ditutup. Namun Pasar Bantengan tidak termasuk di bawah kewenangan kita,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Uni Eropa Incar Pasar Indonesia di Tengah Tantangan Tarif Amerika Serikat
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
IHSG Kebakaran Jadi Trending, Warganet: Indonesia Terancam Krisis
-
Usai Trading Halt, Perdagangan IHSG Masih Merosot 8 Persen
-
IHSG Trading Halt, Daftar Harga Saham yang Ambruk Pagi Ini
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital