Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Arendya Nariswari
Kamis, 16 Juli 2020 | 22:31 WIB
Ryan Sugiarto, Ketua Kongres Kbudayaan Desa 2020. (Fiitri Asta Pramesti/ Suara)

SuaraJogja.id - Setelah sukses diselenggarakan lewat 8 seri webinar, mulai dari tanggal 13-16 Juli 2020, pada akhirnya rangkaian talkshow Festival Kebudayaan Desa-Desa Nusantara sampai pada puncak penutupan acara.

Acara ini sempat diikuti oleh sejumlah desa adat Nusantara, beberapa di antaranya ada Desa Adat Boti, Desa Adat Papua, Desa Adat Sigi, Desa Adat Baduy, Desa Adat Minang, Desa Adat melayu, Desa Adat Tidore, Desa Adat Dayak, Desa Adat Bajo hingga Desa Adat Sasak.

Bertempat di Kampoeng Mataraman, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, acara penutupan Festival Kebudayaan Desa-Desa Nusantara berlangsung khidmat dan meriah.

Ryan Sugiarto, selaku Ketua Kongres Kebudayaan Desa juga sempat memberikan sejumlah pernyataan terkait pelaksanaan acara hingga hari ini. Beliau sempat mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berperan dan ikut membantu terselenggaranya Festival Kebudayaan Desa-Desa Nusantara. 

Baca Juga: Ketahanan Pangan Jadi Upaya Awal Desa Adat Batak Hadapi Pandemi COVID-19

Ia menambahwan bahwa rangkaian Kongres Kebudayaan Desa masih belum selesai. Masih ada proses yang perlu dilalui terutama dari sisi implementasi hasil program.

Ryan Sugiarto, Ketua Kongres Kbudayaan Desa 2020. (Fiitri Asta Pramesti/ Suara)

"Pasca ini teman-teman akan merumuskan hasil kongres yang dihimpun dari kegiatan riset, webinar, dan submisi paper," ujar Ryan.

Dari sini, hasil yang akan diupayakan adalah merilis buku dan merumuskan hasil riset dari Sabang sampai Merauke yang jumlahnya hingga saat ini telan mencapai sedikitnya 10 ribu.

"Penutupannya pada Agustus. Kami akan menyusun rekomendasi berupa deklarasi arah tatanan baru dari desa yang kemudian akan disampaikan kepada Presiden Indonesia," imbuhnya.

Ryan Sugiarto, Ketua Kongres Kbudayaan Desa 2020. (Fiitri Asta Pramesti/ Suara)

Sambil menikmati malam syahdu di Kampoeng Mataraman, pengunjung juga dihibur dan dibuat terpukau oleh pertunjukan Wayang Pulau yang dibawakan oleh Nanang Garuda pada malam penutupan Festival Kebudayaan Desa-Desa ini.

Baca Juga: LIVE STREAMING: Perspektif Desa Adat Melayu Sriwijaya dan Medan

Menggunakan media berupa kain dengan ukiran lukisan dan pencahayaan yang unik, aksi Nanang Garuda sukses membuat para pengunjung terkagum-kagum ketika membawakan cerita 'Wayang Pulau'.

Dalam acara penutupan Festival Kebudayaan Desa-Desa Nusantara ini, tentu saja jumlah pengunjung tetap dibatasi, serta venue acara dan hadirin wajib mengikutip protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.

Load More