SuaraJogja.id - Desa Tidore, menjadi salah satu peserta dalam acara webinar Festival Kebudayaan Desa-Desa Nusantara yang diadakan pada hari Kamis, (16/7/2020).
Pada kesempatan siang hari itu, Munadi Kilkoda selaku Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Maluku Utara memberikan sejumlah paparan mengenai dinamika yang ada di desa Tidore.
Menurutnya, seiring berjalannya waktu terjadi penyeragaman baik itu soal kepala adat desa Tidore, peraturan dan juga hukum yang berlaku. Hal ini menurutnya, membuat eksistensi dari hukum adat yang bersumber dari masyarakat desa Tidore perlahan mulai terkikis akibat kebijakan baru.
"Hukum adat ini memang dari literatur sejak dulu menjadi yang paling kuat dalam mengatur tatanan masyarakatnya. Namun sayang, kini hukum adat ini kedudukannya mulai terkikis dengan adanya aturan baru dari pemerintah," tuturnya.
Baca Juga: Ketahanan Pangan Jadi Upaya Awal Desa Adat Batak Hadapi Pandemi COVID-19
Padahal menurut Munadi Kilkoda, hukum adat yang sudah ada sejak masyarakat desa Tidore lahir ini merupakan sebuah kearifan lokal sehingga alangkah baiknya jika diperkuat serta dipertahankan.
"Memang karena adanya sejak kelahiran masyarakat Tidore, jadi mungkin tidak tertulis atau terarsipkan dengan baik, namun ada baiknya jika kita berusaha menghidupkan kembali menyempurnakan hukum adat," sebut Munadi.
Di akhir penuturannya, Munadi menyampaikan bahwa terjadi sedikit kesulitan jika hukum adat terus menerus dibatasi oleh peraturan pemerintah yang terlalu mengikat.
Padahal sejatinya hukum adat ini sudah ada lebih dulu dan mengatur tatanan masyarakat sejak lama. Munadi berharap adanya musyawarah lanjut antara pemerintah dengan tokoh serta masyarakat desa adat, agar hukum adat tetap dilestarikan serta disesuaikan mengikuti situasi.
"Jadi di sini itu, kabupaten tak jarang menganggap bahwa desa adat ini seakan-akan anak buah mereka, sehingga dalam berbagai kegiatan segalanya diatur oleh pemerintah kabupaten, inilah yang harus didiskusikan bersama lebih jauh nantinya" tutupnya.
Baca Juga: Dalami Kasus Nurhadi, KPK Periksa Presiden Direktur hingga Kepala Desa
Sebagai informasi, Festival Kebudayaan Desa-Desa nusantara ini akan digelar tanggal 13 Juli hingga 16 Juli 2020.
Berita Terkait
-
Wawancara Eksklusif Rahmat Rivai: Persiter, Malut United dan Agama Sepak Bola
-
Kenang Mendiang Benny Laos, Ashanty Berderai Air Mata Saat Kampanye Sherly Tjoanda di Ternate
-
Bak Bumi Langit, Beda Harta Kekayaan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe Cawagub Malut Tembus Rp700 M Lebih
-
Intip Koleksi di Garasi Sherly Tjoanda, Cagub Malut Pengganti Benny Laos
-
Intip Gaya Mewah Benneisha Edelyn Laos Putri Cagub Maluku Utara, Kerap Pakai Tas Chanel
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir