Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 18 Juli 2020 | 15:12 WIB
Bupati Sleman Sri Purnomo. [Suara.com]

SuaraJogja.id - Nama Kustini Sri Purnomo resmi diusung PDI P untuk bertarung menghadapi Pilkada Sleman 2020. Sang suami yang tak lain petahana Bupati Sleman Sri Purnomo pun memberikan pendapatnya. 

Menurutnya, jika ada pihak yang menuding bahwa majunya Kustini sebagai upaya membangun dinasti politik keluarganya merupakan orang-orang yang belum dewasa dalam berpolitik.

Sri Purnomo menjelaskan, majunya sang istri merupakan bentuk konsep demokrasi. Artinya, hal itu sudah menjadi sebuah pilihan. Terlebih lagi, ia memperkirakan PDI P memiliki hasil survey yang positif terhadap sang istri sehingga partai tersebut memberikan rekomendasi. 

"Dinasti itu berdasarkan pemberian. Kalau saya kan pemilih saya hanya 5. Apa artinya 5 di antara 700.000 suara yang lain? Itu kan tidak ada nol koma sekian persen. Artinya yang anggap dinasti itu orang yang belum dewasa," ungkapnya, kala ditemui saat Gerakan Coklit, Sabtu (18/7/2020).  

Baca Juga: BPBD Sleman Cek Kondisi Sabo Dam di Lereng Merapi, Begini Kondisinya

Ia pun meminta agar masyarakat sebagai pemberi suara bisa menilai siapapun calonnya dari visi misi dan kinerjanya, bukan dari hal-hal lainnya.

"Kan pesta demokrasi, pemilihan rakyat kan diputuskan karena bukan keturunan. Tapi dilihat dari kapasitas dan kapabilitas," ucapnya. 

Disinggung mengenai partai pengusung Kustini, Sri Purnomo mengaku tak mempermasalahkan meski berbeda warna dengan dirinya.

"Itulah demokrasi, nanti kami juga komunikasi dengan PAN. Artinya akan ada koalisi dan kerjasama antara PDI P dan PAN. Semoga dengan kerjasama yang baik dengan semua kalangan, itu bisa memperkuat jalannya demokrasi di Kabupaten Sleman," kata dia.

Sementara itu di kesempatan yang sama, Kustini menyebut bahwa partai yang mengusungnya, PDI P terbuka berkoalisi dengan partai apapun.

Baca Juga: Pemotor Tewas Tabrak Truk di Sleman, Warga Sebut Truk Minim Tanda Berhenti

"Jadi PDI P tidak sendirian, membuka koalisi dengan siapapun," paparnya.

Kustini menyatakan komunikasi politik selama Pilkada masih sangat cair. Ia dan tim terus mendekati partai politik dan semua lini masyarakat. 

"Kalau kami sudah komunikasi di antaranya dengan Gerindra dan PAN. Semua partai [didekati] selain Nasdem," ucapnya. 

Kustini juga mengaku, terus berpikiran positif untuk meraih kemenangan. 

"Kalau sudah maju ya positif menang. Ya berupaya mendekati tokoh masyarakat dan partai yang lain, untuk  bersama-sama menjadi kendaraan ke sana [menang Pilkada]," tukasnya. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More