Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 19 Juli 2020 | 18:15 WIB
Tokoh muda serikat buruh Yogyakarta Dani Eko Wiyono (batik coklat) memaparkan visi misi saat fit and proper test Partai Gerindra di Hotel Prima SR, Sleman, Minggu (19/7/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Banyaknya Sumber Daya Manusia (SDM), sektor pertanian, wisata, budaya, dan ekonomi di Kabupaten Sleman yang tak sepenuhnya memberi manfaat ke sebagian masyarakat menjadi perhatian salah seorang tokoh muda di Yogyakarta. Tokoh yang aktif dalam serikat buruh Yogyakarta ini menilai bahwa pembangunan di Sleman hanya berorientasi pada kepentingan golongan dan tak mengindahkan kepentingan rakyat banyak.

Ditemui usai fit and proper test Partai Gerindra di Hotel Prima SR, Sleman, Minggu (19/7/2020), Dani Eko Wiyono menganggap, harus ada langkah baru yang dilakukan. Ketua SBSI Yogyakarta ini mengaku siap bertarung di Pilkada Sleman 2020 Desember mendatang.

"Komunikasi tentunya akan saya lakukan, tak hanya dengan Partai Gerindra, melainkan dengan partai lainnya. Saat ini saya melakukan fit and proper test dan lihat nanti ke depannya," jelas Dani kepada wartawan, Minggu.

Melihat dari kondisi akar rumput yang belum memberi manfaat ke masyarakat menjadi dasar Dani maju menjadi bakal calon Sleman satu. Dirinya juga mempertanyakan arah pembangunan Sleman yang tak jelas dan hanya menguntungkan beberapa golongan.

Baca Juga: Gibran Putra Jokowi Maju Pilkada 2020, Gus Sahal: Enggak Elok

"Banyak alih fungsi lahan terjadi. Yang dulunya area persawahan, kini berubah jadi beton-beton tinggi. Belum lagi, ada yang sengaja melanggar aturan semacam amdal. Itu izinnya seperti apa? Sampai-sampai seperti membangun tanpa arah dan konsep yang jelas," ungkapnya.

Tak hanya soal pembangunan, potensi Kabupaten Sleman yang memiliki desa wisata perlu didorong dan didukung. Menurut Dani, seharusnya hal tersebut dikembangkan dengan berbagai pelatihan dan pemberdayaan yang berdampak pada majunya ekonomi rakyat.

"Jika fokusnya ke hotel dan restoran, uangnya justru malah lari ke luar Sleman. Desa wisata ini penting karena masyarakat sudah sadar wisata, hanya didorong untuk pemberdayan dengan pelatihan-pelatihan yang berorientasi pada peningkatan skill, ke depan akan lebih baik," terangnya.

Maju di Pilkada Sleman 2020, Dani berharap, ide serta gagasannya dalam memajukan Sleman yang adil dan sejahtera dapat diterima oleh partai lain.

"Ini merupakan langkah awal, tentu hal ini bukan hanya soal visi misi dan tekad untuk maju, tetapi tentang keadilan bagi seluruh masyarakat seperti yang diamanatkan dalam Sila ke-5 dari Pancasila," tuturnya.

Baca Juga: Sang Istri Maju di Pilkada, Bupati Sleman Tolak Anggapan Bangun Dinasti

Ditemui terpisah, Ketua DPC Partai Gerindra Sleman Sukaptana menuturkan, fit and proper test diikuti oleh tujuh orang termasuk Kustini Sri Purnomo, yang sudah mendapatkan rekomendasi dari PDIP. Nantinya, siapa nama yang diusung akan ditentukan oleh DPP Partai Gerinda ke depan.

"Saat ini kami masih lakukan tahapan internal [fit and proper test]. Hasilnya nanti, DPP yang akan memutuskan," tambahnya.

Sukaptana menyebutkan, Gerindra terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai di Sleman untuk koalisi, mengingat Partai Gerindra hanya mendapatkan enam kursi. Oleh sebab itu, mereka perlu dukungan lain dari partai yang ada di Bumi Sembada ini.

"Komunikasi terus jalan ke PDIP, PAN, dan PKS. Tentunya masih akan berkembang, karena politik sendiri dinamis," kata Sukaptana.

Load More