Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 22 Juli 2020 | 19:25 WIB
Tenaga pembantu di tempat penitipan sapi Madura milik Paiman di Dukuh, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo sedang memberi komboran ke sapi-sapi Madura, Rabu (22/7/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Menjelang Iduladha, permintaan sapi Madura di Kulon Progo tidak begitu terpengaruh oleh adanya pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari masih banyaknya sapi Madura yang ada di penitipan sapi milik Paiman, warga Dukuh, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo.

Dari kunjungan SuaraJogja.id langsung ke rumah Paiman, terlihat masih banyak sapi Madura yang berjajar rapi sembari diberi makan oleh pekerja di tempat penitipan tersebut. Jajaran sapi Madura tersebut merupakan titipan dari pesanan masyarakat dan beberapa shohibul kurban yang mayoritas bakal digunakan sebagai hewan kurban di Iduladha tahun ini.

"Kurang lebih di sini sekarang ini masih ada 300 ekor sapi milik berbagai pihak," kata Paiman kepada awak media, Rabu (22/7/2020).

Tenaga pembantu di tempat penitipan sapi Madura milik Paiman di Dukuh, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo sedang memberi komboran ke sapi-sapi Madura, Rabu (22/7/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Paiman menjelaskan, jasa pemesanan yang juga sekaligus penitipan sapinya itu sudah berjalan sejak 2012 silam. Menurutnya, banyaknya sapi yang saat ini sedang ia dirawat itu adalah hasil dari kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap dirinya karena selalu membelikan atau memilihkan sapi Madura dengan kualitas yang baik.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Tak Boleh Halangi Hak Anak untuk Mendapat Pendidikan

Diakui Paiman, demi mendapatkan sapi yang diinginkan oleh pelanggan, pihaknya mengambil sapi-sapi Madura itu langsung dari Madura, Jawa Timur. Dari situlah nama Paiman makin dikenal oleh masyarakat dan jasa pemesanan serta penitipan miliknya makin berkembang.

"Saya cuma disuruh belikan awalnya, terus orang percaya sama saya, mungkin dari kualitas sapinya atau yang lainnya. Jadi sistemnya pelanggan bayar lunas dulu, baru saya belikan. Di sini bukan pengusaha, tapi lebih ke penitipan sapi," ujarnya.

Paiman menuturkan, diperlukan perawatan khusus terhadap sapi-sapi yang dititipkan tersebut agar kualitasnya tetap terjaga sampai diambil oleh pemiliknya nanti. Perawatan yang dilakukan mulai dari pemberian jamu dan makanan tambahan atau komboran yang tak boleh telat.

Komboran ini menjadi salah satu yang penting sebagai asupan mineral pada sapi-sapi tersebut. Paiman sendiri membuat komboran dengan kompisisi garam, gilingan jagung, dan nutrisi lainnya guna mendukung pertumbuhan sapi-sapinya.

Tenaga pembantu di tempat penitipan sapi Madura milik Paiman di Dukuh, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo sedang memberi komboran ke sapi-sapi Madura, Rabu (22/7/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Dikasih makan setidaknya empat kali sehari. Selain itu, ada juga pemantauan dan pengawasan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo. Jadi, kalau ada yang makan kurang bagus, nanti dikasih vitamin dari dinas terkait," ucapnya.

Baca Juga: Jelang Iduladha, RPH Giwangan Batasi Jumlah Pemotongan Hewan Kurban

Paiman mengatakan, ada tenaga tambahan sebanyak enam orang untuk merawat ratusan sapi Madura titipan tersebut. Terkait biaya perawatan, pihaknya membanderol sesuai dengan durasi waktu penitipan sapi-sapi itu.

"Sudah ada perjanjian, misalnya harga sapi Rp20 juta, akan dipotong Rp500 ribu untuk uang perawatan. Kalau ambil awal, saya tidak untung, tapi kalau akhir atau lebih lama, mungkin bisa nutup yang awal tadi," tandasnya.

Load More