Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Minggu, 26 Juli 2020 | 17:30 WIB
Suasana pemancingan di Lintang Songo Smart Farm and Garden, Piyungan, Bantul, Minggu (26/7/2020) - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

Di sela-sela kegiatan, santri tetap diminta mengikuti kegiatan kewirausahaan, seperti membuat sabun untuk kebutuhan pesantren dan dijual.

Kegiatan lainnya, seperti peternakan, berkebun, dan pertanian, juga tetap berjalan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Dalam satu hari, penjualan singkong ke sekitar DIY sendiri bisa laku hingga 3 kuintal.

Heri juga melatih santrinya untuk terbiasa mengikuti protokoler penyambutan orang-orang penting.

Suasana pemancingan di Lintang Songo Smart Farm and Garden, Piyungan, Bantul, Minggu (26/7/2020) - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih sempat berkunjung ke restoran dengan kebun dan kolam pemancingan tersebut. Ia pun memuji Heri, yang mampu menggabungkan ilmu agama dengan pertanian agrobisnis holtikultura.

Baca Juga: Menilik Konsep Ketahanan Pangan Ala Pondok Pesantren Al-Ittifaq

"Tidak banyak pondok pesantren yang memiliki pengembangan usaha seperti Lintang Songo," katanya.

Beberapa santri yang sudah lulus lantas ikut mendirikan bidang usaha yang tak jauh berbeda yang juga melayani penjualan ke seluruh Yogyakarta. Disebut sebagai santripreneur Lintang Songo, mereka tersebar di beberapa daerah, yakni Piyungan, Berbah, Banguntapan, dan Pleret.

Load More