Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Senin, 27 Juli 2020 | 10:54 WIB
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. [Shutterstock]

SuaraJogja.id - Seorang bocah berusia 9 tahun tewas diduga tertabrak truk saat bersepeda bersama keluarganya, Minggu (26/7/2020). Diduga sempat oleng, belum diketahui pasti penyebab bocah bernama Atahlia Nindya Dewi tersebut dinyatakan meninggal dunia, dengan luka di bagian kepala, tangan, dan dada.

Bersama dengan ayah, ibu, dan kakaknya, Atha bersepada di ruas jalan DPU antara Cawas dengan Weru, tepatnya di Pedukuhan Tanjung, Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Mereka bersepeda sendiri-sendiri dengan posisi Atha berada di barisan belakang.

Saat melintas di ruas jalan Weru-Cawas, dari arah berlawanan terdapat truk berjalan beriringan dan sepeda motor. Truk dan motor yang berada di bagian belakang mencoba mendahului. Diduga, Atha tertabrak truk yang hendak menyalip dan mengakibatkan ia kehilangan nyawa.

Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu, melalui Kapolsek Cawas AKP Waleri, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menuturkan, belum mengetahui pasti apakah Atha meninggal tertabrak truk atau sepeda motor yang hendak menyalip.

Baca Juga: Turunkan Risiko Covid-19 Akibat Obesitas, Warga Inggris Diminta Bersepeda

"Dari informasi awal, saat kejadian itu ada truk beriringan dengan truk bagian belakang mau menyalip. Di belakang truk itu ada sepeda motor yang juga mau mendahului. Kemudian dari arah berlawanan ada pesepeda ontel, terdiri dari bapak, ibu, dan anak. Kemudian anak yang di belakang itu terkena truk atau sepeda motor kami belum tahu. Korban meninggal dunia yakni anak berumur sembilan tahun," terang Waleri saat dihubungi Solopos.com -- jaringan SuaraJogja.id.

Sampai saat ini Kanitlaka Satlantas Polres Klaten Iptu Panut Haryono mengaku masih melakukan penyedlidikan untuk mengetahui penyebab peristiwa yang merenggut nyawa korban tersebut. Ia menyebutkan bahwa sebelum terjatuh, korban diduga sempat oleng.

"Sebelum terjatuh, pesepeda ontel diduga sempat oleng. Apakah oleng ini karena sebelumnya ada benturan dengan kendaraan lain kemudian terjatuh ditampani truk atau karena hal lain, ini yang sedang kami selidiki. Itu nanti perlu keterangan dari pihak keluarga yang paham. Karena pihak keluarga masih berduka, kami belum bisa meminta keterangan mereka," terangnya.

Jenazah korban sendiri sudah langsung dimakamkan di Weru. Sementara, pengemudi truk juga dimintai keterangan di Unitlaka Satlantas Polres Klaten.

Panut mengimbau agar aktivitas bersepeda tidak dilakukan secara bergerombol serta saling menghargai dengan pengguna jalan lainnya. Karena Klaten belum memiliki jalur sepeda, Panut meminta agar masyarakat memilih menggunakan rute jalan pedesaan.

Baca Juga: Sepedaan di Probolinggo, Gaya Berpakaian Bebby Fey Jadi Sorotan

"Imbauan kami terhadap pengguna jalan khususnya pesepeda untuk selalu hati-hati dan mematuhi tata tertib lalu lintas. Begitu pula ketika melintasi APILL [alat pemberi isyarat lalu lintas]. Ketika menyala merah tetap harus berhenti dulu," tukasnya.

Sejak merebak tren bersepeda di tengah pandemi, Panut menjelaskan bahwa peristiwa pesepeda meninggal akibat kecelakaan lalu lintas baru kali pertama terjadi. Ia mengimbau agar pesepeda tetap mematuhi aturan lalu lintas. Pesepeda diminta mengenakan pelindung kepada atau helm khusus bersepeda.

Load More