SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo terus melakukan langkah antisipatif guna menekan penambahan angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pengambilan sampel untuk swab test kepada sejumlah wartawan, yang dianggap menjadi salah satu profesi yang rawan terpapar corona.
Tes swab kepada sejumlah awak media di Kulon Progo ini dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Pengasih 1, Kapanewon Pengasih, Selasa (28/7/2020). Insan pers yang mengikuti tes tersebut tergabung dalam Paguyuban Wartawan Kulonprogo (PWK).
"Rekan-rekan media ini dianggap memang menjadi salah satu profesi yang rawan terhadap penularan Covid-19 karena mobilitas yang tinggi, sehingga sering ketemu banyak orang," ujar Kepala Dinkes Kulon Progo Sri Budi Utami kepada awak media.
Sri Budi menuturkan bahwa uji swab massal yang digelar di Kulon Progo menyasar tiga kelompok yang dianggap memiliki risiko tertular Covid-19 yang cukup tinggi. Kegiatan pertama sudah dimulai dengan tenaga kesehatan di seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kulon Progo.
Baca Juga: Jerinx SID Tolak Rapid Test, Kapolres: Denpasar Zona Merah Corona
Selanjutnya yang kedua, swab test dilakukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki tugas atau berinteraksi secara langsung dengan masyarakat. Baru yang ketiga, pengambilan sampel usap menyasar profesi dengan mobilitas yang dirasa tinggi lainnya, seperti dewan dan wartawan.
"Sampel dari tes ini akan dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates. Hasilnya baru bisa diketahui sekitar dua-tiga hari lagi," ungkapnya.
Salah satu wartawan yang turut mengikuti swab test, Widiastuti, mengakui bahwa tes ini penting dilakukan kepada awak media guna mengantisipasi penyebaran Covid-19. Terlebih lagi, selama melakoni tugasnya, wartawan banyak melakukan kontak dengan banyak orang, termasuk narasumber.
"Penting ini supaya nanti kita wartawan juga bisa tahu dan yakin bahwa kalau memang sehat dan bebas Covid-19. Semoga hasilnya negatif semua," kata Widiastuti.
Diketahui bahwa swab test kali ini diikuti setidaknya 10 wartawan dari berbagai media yang bertugas melakukan peliputan di wilayah Kulon Progo. Selain wartawan, swab test kali ini ini juga diikuti ASN serta personel TNI dan kepolisian setempat.
Baca Juga: Liga 1 2020 Segera Bergulir, Ketum PSSI Minta Suporter Tidak ke Stadion
Sebelumnya juga diketahui bahwa Kulon Progo telah melakukan swab test kepada tenaga kesehatan, baik yang ada di puskesmas dan rumah sakit.
Berita Terkait
-
Komdigi soal Wartawan Asing Izin Polisi untuk Liputan di Indonesia: Hanya Pendataan
-
Misteri Kematian Jurnalis di Hotel: Sopir Ambulans Ungkap Fakta Mengejutkan!
-
Ancam Tempeleng Wartawan di Semarang, Kapolri Sebut Bukan Ajudannya
-
Daihatsu Xenia Jadi Barang Bukti Pembunuhan Wartawan di Banjarbaru
-
KSAL Pastikan Proses Transparan, TNI AL Terduga Pembunuh Jurnalis Juwita Bakal Dihukum Berat
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan