SuaraJogja.id - Perayaan Iduladha pada 31 Juli 2020 tinggal menghitung hari. Meski wabah Covid-19 belum sepenuhnya hilang, sejumlah pedagang hewan kurban tetap berjualan. Bahkan kerap ditemui di tengah kota termasuk pedagang yang berjualan di pinggir jalan di Yogyakarta.
Pedagang kambing asal Dusun Babadan Baru, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, Abdullah Syafiq (30) salah satunya. Ia tetap berjualan di sekitar Jalan Kaliurang kilometer 7 meski situasi pandemi masih mengancam. Ia pun berkeluh pendapatan tahun ini dari hasil berjualan hewan kurban sangat turun drastis.
“Sebenarnya sudah memprediksi dari bulan lalu bahwa wabah ini (Covid-19) pasti mempengaruhi pendapatan kami yang biasa berjualan di pinggir jalan. Tapi bagaimana lagi, usaha ini tetap harus berjalan karena sudah turun temurun,” terang Syafiq ditemui SuaraJogja.id, Selasa (28/7/2020).
Pria yang sejak 1985 telah berjualan di kilometer 7 Jalan Kaliurang itu mengaku harus tetap berjualan karena sudah memiliki pelanggan. Jika tidak berjualan pembeli tentu mencari pedagang lain dan mempengaruhi usahanya ke depan.
“Bagaimana situasinya tetap saya hadapi. Karena berkaitan dengan hidup dan juga ada beberapa pelanggan yang biasa membeli di tempat saya, akhirnya tetap berjualan,” jelasnya.
Syafiq menjelaskan pada Iduladha 2020 ini dirinya hanya menjual lebih kurang 40 kambing. Hal itu berbeda pada tahun sebelumnya yang mencapai 80 ekor kambing.
“Jadi saya turunkan separuh karena situasi saat ini. Tahun ini memang berat bagi pedagang musiman seperti kami. Sempat tiga tahun sebelumnya saya jual 100 ekor menjelang Idul Adha,” kata dia.
Syafiq membuka usaha penjualan kambing kurban pada Jumat (24/7/2020). Hingga hari ke-5, baru 12 ekor kambing yang laku terjual.
“Sampai sekarang baru 12 ekor yang laku. Biasanya sudah banyak terjual hinggga puluhan, mungkin saat penyembelihan nanti banyak yang membeli,” katanya.
Baca Juga: Warga Terdampak Tol Jogja-Bawen Dibuat Bingung Gegara Desain Tol Keliru
Kambing-kambing yang didatangkan Syafiq dari Magelang itu kebanyakan jenis Kambing Priyangan dan Gibas. Dirinya membanderol kambingnya mulai Rp2 hingga Rp3 juta per ekornya.
“Harganya kisaran itu, tapi tidak jarang yang menawar rendah karena situasi seperti ini. Jadi jika satu kambing sudah ditawar dua kali oleh pembeli berbeda, nanti ketiga kalinya saya lepas,” ungkapnya.
Penutupan sekolah dan pembatasan pemotongan hewan kurban di beberapa masjid ikut mempengaruhi pedagang hewan kurban. Syafiq mengaku kerap menyuplai ke sekolah-sekolah dan juga masjid yang biasa mengadakan penyembelihan.
“Biasanya sekolah-sekolah kan mengadakan penyembelihan, sekarang karena (sekolah) ditutup, mereka tak menyelenggarakan itu. Ditambah lagi dengan pembatasan penyembelihan hewan kurban di masjid warga. Sehingga pendapatan tak sebaik dulu,” kata dia.
Berbeda dengan yang dirasakan Syafiq, pedagang hewan kurban lainnya yakni Agus Sabaryanto (58) mengaku meski situasi saat ini kurang kondusif tetapi penjualan hewan kurbannya relatif stabil. Dirinya juga telah melengkapi surat kesehatan kurban yang dijual di Jalan Hayam Wuruk, Danurejan Kota Yogyakarta.
“Kambing yang kami jual sudah sehat, kami sudah mengantongi surat-surat tersebut. Kami menjual secara jujur dan apa adanya. Tapi untuk tahun ini memang mengalami penurunan tapi masih stabil,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus