Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 29 Juli 2020 | 13:10 WIB
Kenaldric Rafa Amiruzzaman, siswa kelas 1-B SD Al Falah Darussalam Tropodo, Kabupaten Sidoarjo, saat mengikuti materi belajar daring dari rumahnya, Senin (13/07/2020), [ANTARA/HO/FA]

Di balai RT juga tersedia meja belajar yang dibuat berjarak untuk tetap menerapkan phisycal distancing. Selesai belajar, WiFi dimatikan dan setiap hari diganti password-nya. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penggunaan jaringan oleh anak-anak yang tidak belajar.

Dibagikan di Group Facebook Info Cegatan Jogja (ICJ), praktik menarik itu dilakukan sebuah desa di Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Warga desa sepakat untuk tidak mengekpos desanya karena takut adanya perangkat pemerintah yang memanfaatkan kegiatan swadaya masyarakat tersebut.

Tulisan itu sendiri sudah dibagikan ratusan kali oleh anggota Grup ICJ dan terus dibagikan ke media sosial lainnya. Salah satunya dibagikan akun Twitter @Jogja_uncover, Selasa (28/7/2020). Terdapat ratusan komentar yang ditinggalkan warganet. Tidak sedikit yang mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Love banget ki.. solutif (Suka sekali ini, solutif-red)," tulis akun @dindiswa.

Baca Juga: Kritik Sistem Sekolah Online, Anji: Energi Orang Tua Tersedot

"Good ideas (Ide bagus-red)," tulis akun @adetriswifties.

Load More