SuaraJogja.id - Yatiman (55), warga Pedukuhan Ngembes (05/01), Kalurahan Pengkok, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, hanya bisa terduduk lesu usai berjibaku memadamkan api yang menghanguskan rumahnya hingga ludes, Rabu (29/7/2020) malam. Seluruh perabot dan hasil panen dari ladang yang ia simpan di rumah tersebut hangus tak bersisa.
Padahal, ia bersama dengan puluhan tetangganya telah berusaha keras untuk memadamkan api yang melahap rumahnya. Kobaran yang cukup besar, ditambah warga kesulitan mencari sumber air, membuat api dalam seketika melalap seisi rumah.
Peristiwa tersebut terjadi ketika Yatiman sedang mengairi sawah di lokasi yang cukup jauh dari rumah. Saat itu, rumah milik Yatiman memang dalam keadaan kosong karena keluarganya juga tidak berada di rumah.
Api kali pertama diketahui oleh Partini (36), tetangga korban, sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu Partini melihat ada api berkobar di atas rumah milik Yatiman. Partini kemudian berteriak dan memanggil pemilik rumah, hingga kemudian warga bahu membahu memadamkan api dengan peralatan seadanya.
"Warga kesulitan memadamkan api karena sumber airnya sedikit. Sekarang kan sudah musim kemarau," ujar Ketua Tim Damkar, Kamis (30/7/2020) ketika dikonfirmasi.
Ada sebagian warga yang melaporkan peristiwa tersebut ke petugas pemadam kebakaran. Sesaat kemudian, tim pemadam kebakaran dengan membawa tiga tanki berusaha menjinakkan si jago merah. Api baru berhasil dijinakkan satu jam kemudian.
Akibat peristiwa tersebut, rumah beserta isinya turut terbakar. Kondisi cuaca yang memang kering seperti sekarang ini membuat api semakin cepat merembet. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, rumah milik Yatiman beserta perabot dan hasil panen hangus.
"Jika ditaksir kerugian mencapai lebih dari seratus juta," imbuh dia.
Terpisah, Kapolsek Patuk AKP Hendra Prastawa mengatakan, mendapatkan laporan kebakaran, pihaknya kemudian mendatangi lokasi kejadian. Dari penyelidikan dan keterangan saksi serta olah tempat kejadian perkara (TKP), api diduga berasal dari korsleting listrik.
Baca Juga: Pemadam Ungkap Banyak Puing Terbakar di Gedung Radiologi RS Polri
"Api diduga dari korsleting listrik," terangnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Pemadam Ungkap Banyak Puing Terbakar di Gedung Radiologi RS Polri
-
Mundur dari Pilkada, Ipar Presiden Jokowi Pamit Bupati Gunungkidul
-
Kebakaran RS Polri Mulai Padam, Pemadam Mulai Lakukan Pendinginan
-
Korupsi Senilai Rp353 Juta, Lurah Baleharjo Teriak Didzolimi Negara
-
RS Polri Terbakar, Kepulan Asap Pekat Bikin Petugas Sulit Deteksi Titik Api
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik