SuaraJogja.id - Seorang pria di Surabaya menuliskan pengalaman mengerikannya ketika mendapatkan pelecehan seksual oleh sesama pria. Ia diminta untuk mengikat diri dengan lakban lalu membungkusnya dengan kain jarik. Berdalih untuk kepentingan riset, ia justru dibuat trauma dan sesak nafas.
Kisah menyedihkan itu dibagikan oleh akun Twitter @m_fikris Rabu (29/7/2020). Khawatir ada korban lainnya, pria yang disebut bernama Fikri tersebut memilih membagikan pengalaman buruknya tersebut. Awalnya ia mengaku tidak menyangka bisa menjadi korban pelecehan seksual berdalih riset akademik.
Fikri menceritakan, ia mengenal pelaku bernama Gilang dari media sosial Instagram. Ketika itu, ia yang berstatus masih mahasiswa baru sebuah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Surabaya. Setelah saling mengikuti, pelaku kemudian mengirimkan pesan langsung kepada Fikri.
"Hingga pada Jumat kemarin si anak ini, namanya Gilang, ngechat aku. Dia ngaku dari UNAIR, angkatan 2015," tulis Fikri.
Baca Juga: Doni Monardo Sebut Idul Adha Momen Berbagi Untuk Korban PHK Pandemi Corona
Setelah beberapa kali berbicara di Instagram, mereka kemudian melanjutkan percakapan di WhatsApp. Gilang, mengaku membutuhkan bantuan Fikri untuk mengerjakan risetnya. Sudah berada di semester akhir, ia memohon agar Fikri mau membantunya menyelesaikan tugas akhir.
Dalam percakapannya dijelaskan bahwa Gilang membutuhkan bantuan untuk melakukan riset guna mengeluarkan emosi seperti menangis, cemas dan gugup seseorang. Caranya, orang tersebut perlu diikat dengan lakban dan tali lalu dibungkus menggunakan kain jarik.
Gilang dinilai memiliki sikap manipulatif yang mudah marah ketika balasan Fikri tidak berkenan di hatinya. Beberapa kali, pelaku marah dan menuntut Fikri menyampaikan permohonan maaf. Pelaku bahkan mengancam akan bunuh diri jika korban tidak membantu kejahatan berkedok penelitian akademik tersebut.
Tidak tega melihat pelaku yang berniat memohon di kakinya, Fikri kemudian mengiyakan permintaan Gilang. Sejauh itu, Fikri belum menaruh curiga apapun kepada pelaku. Meskipun ia sempat dibuat jengkel karena terlalu diatur oleh pelaku dalam melaksanakan tugasnya.
"Tapi be**nya gue nggak curiga waktu dia bilang jangan sebarin (info risetnya) di grup, takut risetnya disalah pahami," tulis Fikri menjelaskan.
Baca Juga: Layani Seks Threesome, Eva Dihukum 6 Bulan, Duit Rp 500 Ribu Juga Disita
Pelaku menjamin, tidak akan terjadi apapun saat Fikri membantunya mengerjakan risetnya tersebut. Gilang juga meminta agar korban berkomitmen untuk membantunya mengerjakan tugas akhir. Korban diminta untuk mengeluarkan emosinya, seperti menangis, gugup, dan takut ketika diikat dan dibungkus.
Berita Terkait
-
Profil Jaiden Law, Winger Keturunan Surabaya Kelahiran Sydney yang Bakal Trial di Klub Spanyol
-
Dua Korban Sudah Melapor, Kemen PPPA Ajak Perempuan Lain Ungkap Pelecehan Dokter di Garut
-
Berapa Lama Waktu untuk Jadi Dokter Spesialis Kandungan? Viral Dokter di Garut Lecehkan Pasien
-
Tertangkap! Ini Tampang Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang
-
Kepingan Mosaik Keadilan Reproduksi bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu